Fisika dan High Heels
Sekarang sepatu atau sandal tumit
tinggi (high heels) banyak digandrungi para wanita perkotaan bahkan pedesaan.
Sepatu tersebut dapat membuat pemakainya tampak lebih tinggi. Ketinggian bagian
belakang sepatu atau sandal high geels bisa di atas 10 cm sehingga
pemakai kelihatan lebih tinggi 10 cm atau lebih dibandingkan dengan tinggi
badan sebenarnya. Fungsi sepatu high heels itu sendiri adalah mengangkat
tumit jauh lebih tinggi dari bagian depan kaki.
Para ahli kesehatan sendiri telah
banyak mengungkapkan dampak buruk penggunaan sepatu atau sandal high heels dalam
jangka waktu yang lama. Dampak buruk penggunaan high heels selain keseleo diantaranya
memicu terjadinya metatarsalgia yaitu kondisi sakit atau kram yang parah pada
bagian tulang telapak kaki, pengecilan otot tubuh, memicu tubuh melengkung, penyebab
terjadinya tumor jinak dan bahkan mengganggu kesehatan ibu hamil.
Artikel Lainnya: Fisika Menjawab
Artikel Lainnya: Fisika Menjawab
Desain Mobil
Fisika Menjelaskan Berbagai Fenomena
High Heels
Jarak Aman Berkendara
Menaksir Ketinggian Maksimum Gunung
Mengapa Batu Krikil diletakan di sekiar Rel Kereta Api
Mengapa Cicak/Tokek Menempel Kuat pada Dinding
Mengapa jendela Pesawat Berbentuk Oval
Mengapa Kendaraan Harus Memakai Shockbreaker
Pondasi Cakar Ayam
Lalu mengapa penggunaan high heels bisa
membahayakan penggunanya? Fisika mencoba menjawabnya. Saya coba gunakan fisika
sederhana, yaitu konsep keseimbangan gaya dan keseimbangan rotasi untuk
menghitung gaya yang dialami persambungan tulang jika seseorang mengenakan high
heels. Daya yang digunakan hanyalah perkiraan berdasarkan pengamatan sejumlah gambar
kaki yang mengenakan high heels. Jadi, kesalahan perhitungan bisa saja terjadi,
namun kesimpulan akhir tidak berbeda.
Gambar 9.33 (kiri) Foro sinar-X kaki yang
mengenakan sepatu alas datar dan kanan adalah foto sinar-X kaki yang mengenakan sepatu high heels.
Dari gambar tersebut saya buat skema gaya yang bekerja yang angkanya bisa
sedikit meleset (sumber gambar: www.alamy.com dan www.washingtonpost.com)
Perhatikan Gambar 9.33 yang merupakan foto
sinar-X kaki yang menggunakan sepatu biasa (alas datar) dengan sepatu/sandal
high heels. Kita mulai dengan mengkaji gambar kiri yang yaitu kaki yang
mengenakan sepatu alas datar. Karena telapak kaki agak melengkung maka kita asumsikan bahwa yang menapak lantai
hanya tumit dan bagian depan bawah kaki. Kita asumsikan jarak kedua tempat
tersebut adalah 12 cm. Jarak tersebut bisa bervariasi untuk orang yang berbeda.
Orang yang tubuhnya tinggi umumnya memiliki jarak yang lebih panjang.
Gaya-gaya yang bekerja pada kaki
adalah setengah dari berat tubuh (W/2), gaya normal pada tumit (N2)
dan gaya normal pada bagian depan bawah kaki (N1).
Dengan aturan kesetimbangan gaya maka
Dengan aturan kesetimbangan gaya maka
W/2 = N1 + N2 (9.44)
Sekarang
kita ambil sebagai sumbu rotasi dan kita hitung momen yang bekerja pada kaki
relatif terhadap tumit. Gaya N2 tidak
menghasilkan momen gaya karena melalui sumbu. Gaya N1 menghasilkan momen gaya sebesar 0,12 ´ N1 dalam arah berlawanan putaran jarum
jam dan gaya W/2 menghasilkan momen
gaya 0,025 ´ (W/2) dalam arah searah putaran jarum jam. Karena tidak terjadi rotasi
maka dua momen gaya tersebut sama besar sehingga kita peroleh
0,12 x N1= 0,025 x W/2
atau
N1 = (
0,025/2 x 0,12) W
N1 =
0,104 W (9.45)
Substitusi
(9.45) ke dalam persamaan (9.44) kita dapatkan
N2 = (W/2)
– N1
N2 = ½ W –
0,104 W = 0,396 W (9.46)
Pada Gambar 9.33 kiri, gaya F adalah gaya yang dialami
persambungan
tulang kaki. Gaya tersebut besarnya kira-kira
F = N1 cos 60
F = 0,104 W x 0,5 = 0,052 W
F = N1 cos 60
F = 0,104 W x 0,5 = 0,052 W
Artinya,
gaya pada sambungan tulang kaki hanya 0,052 kali berat tubuh.
Sekarang
kita analisis Gambar 9.46 kanan yang merupakan kondisi kaki saat menggunakan high
heels. Keseimbangan gaya arah vertikal menghasilkan
N1
+ N2 cos 60 = ½ W (9.47)
Sekarang
kita ambil sebagai sumbu rotasi adalah bagian depan bawah kaki, yaitu tempat
gaya nornal N1 bekerja. Kesetimbangan
rotasi menghasilkan persamaan berikut ini
0,02 x ½ W » 0,13´ N2
cos 60o
Atau
N2
» (0,02/ 2) x 0,13 W » 0,077 W (9.48)
Substitusi
persamaan (9.48) ke dalam persamaan (9.47) diperoleh
N1 = 1/2 W - N2
cos 60o
N1
= 0,5 W – (0,077W x 0,5) = 0,462 W
Karena saat mengenakan high heels
hampir tegak, khususnya high heels yang sangat tinggi, maka gaya yang dialami
ruas kaki hanya sedikit lebih kecil daripada gaya N1. Kalau kita aprokasimaikan sama, maka gaya yang dirasakan ruas
tulang kaki kira-kira
F
» 0,462 W
Jika dibandingkan dengan kondisi
saat mengenakan sepatu alas datar, maka ketika menggunakan high heels ruas
tulang kaki menahan gaya kira-kira 0,462/0,052 = 8,88. Dengan kata lain, gaya
yang ditahan tlang ruas kaki saat mengekana high
heels sekitar 9 kali lebih besar dibandingkan saat mengenakan sepatu alas
datar.
Jadi, bijaklah dalam menggunakan sepatu atau alas kaki dengan high heels.
Demikianlah fisika menjawab dampak
buruk penggunaan high heels semoga bermanfaat. Silakan baca juga artikel
terkait tentang bagaimana fisika mencoba menjawab fenomena di sekitar kita.
Untuk mendapatkan update artikel,
silakan masukan alamat email saudara pada kolom subscribe/langganan, maka Anda
akan mendapatkan update artikel kami melalui email Anda.
0 Response to "Fisika dan High Heels"
Posting Komentar