Jarak Aman Berkendara - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Jarak Aman Berkendara


Fisika Menjawab Jarak Aman Berkendara.

Tabrakan beruntun sering terjadi di jalan. Tabrakan tersebut melibatkan beberapa kendaraan yang sehingga sejumlah kendaraan mengalami kerusakan bagian depan dan bagian belakang. Bahkan tak jarang banyak merengut nyawa. Mengapa terjadi tabrakan beruntun di jalan tol atau jalan pada umumnya? Penyebabnya adalah karena jarak antar kendaraan terlalu dekat. Saat kendaraan di depan tidak ada masalah, mengatur jarak hingga 1 meter pun akan aman asal laju kendaraan di belakang tidak lebih besar daripada laju kendaraan di sepan. Tetapi apa yang terjadi jika kendaraan di depan mengalami masalah secara tiba-tiba? Cukupkah ruang 1 meter untuk menghindari tabrakan? Tentu tidak. Sebenarnya hanya orang tidak berilmulah yang memacu kendaran dengan kecepatan tinggi dan membuat jarak beberapa meter dengan kendaraan di depannya.
            Pengendara yang punya ilmu akan mempertimbangkan dengan seksama jarak aman. Pengendara yang berilmu tersebut menggunakan otaknya untuk berpikir, andaikan tiba-tiba mobil di depan mengalami masalah seperti berhenti tiba-tiba karena terguling atau karena menabrak mobil di depannya, apakah saya punya ruang yang cukup untuk melakukan pengereman untuk menghindari tabrakan?

Lalu Berapa jarak aman antar kendaraan? Jarak aman tergantung pada kecepatan kendaraan; koefisien dan gaya gesek kanvas rem dan Cakram (Disc Brake)/ Tromol Rem (Drum Brake); koefisien dan gaya gesek antara permukaan roda dan jalan; beban kendaraan; suhu dan kondisi permukaan jalan (basah/kering); dan perlambatan akibat penggunaan transmisi rendah (Low Gear). Semua itu harus dihitung dengan prisisi agar mendapatkan hasil yang akurat. 

(Baca: Fisika Menjawab Mengapa Cicak/Tokek Menempel Kuat Pada Dinding) 

Perhitungan Fisika Sederhana

Saya coba cari informasi gaya pengeraman dan diperoleh grafik di bawah. Mungkin data ini tidak terlalu akurat. Tetapi anggaplah tidak terlalu jauh dari yang sebenarnya. Gaya pengereman kendaraan sekitar 13.500 N. Mobil seperti Avanza memiliki massa sekitar 1,05 ton. Jika berisi satu penumpang kita bulatkan massanya 1.100 kg. Jika dilakukan pengeraman maka perlambatan yang dihasilkan adalah:
a=F/m
a= 13.500 N/1.100 kg
a= 12,3 m/s2
Namun secara psikologis, rata-rata manusia memiliki efek kesadaran atas peristiwa sekitar 1 detik. Sejak melihat peristiwa sampai melakukan respons diperlukan waktu sekitar 1 detik. Jadi, sejak pengendara melihat peristiwa di depannya hingga menginjak rem dibutuhkan waktu sekitar 1 detik. Dalam selang waktu tersebut mobil sudah bergerak maju cukup jauh akibat kecepatan yang tinggi. Setelah itu mobil mengalami pengereman. Dengan asumsi perlambatan konstan maka gerak maju selama pengereman dapat dihitung dengan persamaan benda yang bergerak dengan percepatan konstan. Akhirnya, kita dapat memperkirakan gerak maju kendaraan sejak melihat peristiwa sampai kendaraan kita berhenti.
Jika laju kendaraan adalah 100 km/jam = 27,8 m/s, maka jarak untuk berhenti sejak pengeraman dilakukan adalah:
Dx    = v2/2a
         = (27,8)2/ 2 x 12,3
         = 31,4 m
=
(27,8)2

= 31,4
m
2 ´12,3
Karena pengendara baru menyadari kejadian sekitar 1 detik sejak melihat kejadian maka ada waktu sekitar 1 detik mobil masih bergerak dengan laju 100 km/jam. Jarak tempu selama selang waktu tersebut (dengan asumsi gerak dengan laju konstan) adalah
Dx' = vDt
= 27,8 ´ 1 = 27,8 m
Dengan demikian, jarak minimum yang harus dijaga oleh mobil di belakang agar tidak terjadi tabrakan berunutn sekitar 31,4 + 27,8 = 59 m. . Cukup jauh bukan?

Jika Anda berkendara dengan kecepatan 90 km/jam, dengan perhitungan yang sama maka jarak aman berkendara adalah sekitar 50 meter
Jika Anda berkendara dengan kecepatan 80 km/jam, dengan perhitungan yang sama maka jarak aman berkendara adalah sekitar 42 meter
Jika Anda berkendara dengan kecepatan 70 km/jam, dengan perhitungan yang sama maka jarak aman berkendara adalah sekitar 35 meter
Jika Anda berkendara dengan kecepatan 60 km/jam, dengan perhitungan yang sama maka jarak aman berkendara adalah sekitar 28 meter

dan seterusnya setiap penurunan atau kenaikan kecepatan 10 km/jam maka jarak aman berkendara untuk pengendara mobil cukup menambahkan/mengurangkan sekitar 7-8 meter.

(Baca: Fisika Menjelaskan Desain Mobil)

Hasil Kajian

Berbagai kajian dan penelitian mengungkapkan bahwa jarak aman antarkendaraan yang melaju adalah rata-rata 3 detik. Mengapa menggunakan satuan waktu (detik), bukan meter? Karena jarak aman antar kendaraan sangat tergantung pada kecepatan kendaraan. Mungkin masih ingat pelajaran Fisika/IPA SD/SMP, rumus kecepatan (v) adalah Jarak (s) dibagi waktu (t). Misalnya, Anda mengendarai mobil dengan kecepatan 60 Km/Jam. Artinya, setiap detiknya, kendaraan berpindah sejauh 16,67 meter (16,67 meter/detik). Pertanyaan selanjutnya, mengapa 3 detik? Sebab, tak mungkin dari kecepatan tinggi dapat berhenti (kecepatan 0 Km/jam) dalam waktu singkat, tak cukup hanya 1 detik. Perhitungan teknisnya sangat rumit, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain: kecepatan kendaraan; koefisien dan gaya gesek kanvas rem dan Cakram (Disc Brake)/ Tromol Rem (Drum Brake); koefisien dan gaya gesek antara permukaan roda dan jalan; beban kendaraan; suhu dan kondisi permukaan jalan (basah/kering); dan perlambatan akibat penggunaan transmisi rendah (Low Gear). Semua itu harus dihitung dengan prisisi agar mendapatkan hasil yang akurat. Beruntung, berbagai lembaga transportasi sudah membuat perhitungan rata-rata. Jadi, para pengguna kendaraan tidak perlu pusing memikirkan rumus dan perhitungan faktor yang mempengaruhi, yang sangat rumit itu. Salah satunya adalah perhitungan oleh Departemen Transportasi dan Jalan Australia, seperti tampak pada gambar di bawah ini:



Berdasarkan hasil kajian melalui tabel di atas Kita bisa menyimpulkan bahwa jarak aman hasil penelitian lebih besar dibandingkan hasil hitungan sederhana di atas. Dari Tabel di atas Kita bisa mengetahui jarak aman antar kendaraan yang melaju beriringan. Misalnya, kendaraan Kita melaju pada kecepatan 60 Km/Jam. Maka, jarak amannya 45 meter dari kendaraan di depan. Angka itu jika aspal dalam keadaan kering. Jika jalan basah (misalnya akibat hujan), maka jarak aman bertambah menjadi 54 meter. Sebab, gaya gesek antara permukaan ban dan jalan menjadi berkurang (slip). Dengan kecepatan 60 km/jam (16,67 Meter/detik), jarak aman 45 meter dan 54 meter dapat dicapai dalam waktu seKitar 3 detik. 

Tetapi ketika kita melintasi jalan tol, betapa banyak kendaraan yang berjarak hanya beberapa meter walaupun kecepatannya di atas 100 km/jam. Ini benar-benar pengendara yang tidak berilmu dan untung selamat. Jika anda merasa orang yang berpendidikan, tentu anda tidak mengikuti cara pengendara tidak berilmu tersebut. Mari berkendara dengan bijak. Jika Anda tidak memperdulikan nyawa Anda setidaknya Anda memperdulikan nyawa orang lain termasuk keluarga Anda.

Untuk update postingan terbaru melalui email, Anda bisa mengisikan email Anda pada kolom langganan/subscribe.

(Baca: Fisika Menjawab Pondasi Cakar Ayam pada Bangunan)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jarak Aman Berkendara"

Posting Komentar