Subhanallah! Semut pun Melakukan Thawaf - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Subhanallah! Semut pun Melakukan Thawaf


Jika Anda beranggapan bahwa hanya manusia yang melakukan thawaf, maka anggapan Anda kurang tepat. Binatang termasuk semut pun bisa melakukannya.
Kejadian ini terjadi siang tadi, saat saya membimbing ekstrakurikuler SIGMA (IPA) anak kelas VIII. Untuk memberikan variasi bimbingan sengaja siang itu saya pindahkan bimbingannya di luar ruangan. Saat kami asyik mengerjakan beberapa soal, tiba-tiba salah satu siswa berteriak sambil menunjuk ke arah seekor semut di atas sebuah buku. Untuk sesaat saya palingkan pandangan ke arah semut tersebut. Awalnya saya tidak begitu tertarik, di dalam hati saya bertanya "apa anehnya?  hanya seekor semut yang sedang berputar-putar" pikirku.  Lalu saya alihkan pandangan saya kembali ke soal-soal. Tapi kemudian saya mulai tertarik dengan tingkah laku semut tersebut. Tidak hanya sekali dua kali semut tersebut berputar mungkin ratusan kali. Terhitung dalam ukuran waktu hampir 5 menit semut tersebut melakukannya.

Peristiwa ini mengingatkan saya dengan kejadian lain yang hampir sama yang terjadi beberapa bulan lalu, tepatnya bulan Agustus 2015 yang diunggah dalam bentuk video di dalam youtube. Video tersebut menunjukkan sekelompok semut berputar mengelilingi iPhone yang berdering. Awalnya semut-semut tersebut hanya berada di sekeliling iPhone, namun begitu smartphone besutan Apple tersebut berdering menerima panggilan telpon, dengan ajaibnya para semut langsung bereaksi dengan mengelilingi iPhone layaknya sedang thawaf.

Kalau pada tayangan video tersebut disinyalir bahwa semut berputar karena gangguan medan magnetik yang ditimbulkan oleh iPhone yang merusak sistem navigasi semut. Pada peristiwa ini entah apa gerangan yang menyebabkan semut berputar berulang-ulang. Tidak ada iPhone atau alat elektronik lain di sekitar semut yang berpotensi mengeluarkan medan magnetik. 

Setiap benda tersusun dari atom. Termasuk tubuh kita. Atom terdiri atas sebuah inti atom dan beberapa elektron. Seluruh elektron di dalam atom bergerak mengelilingi inti atom persis seperti tawaf mengelilingi Ka’bah! Subahanallah! Jagad raya (makro cosmos) juga semua bertawaf mengelilingi pusatnya masing-masing. Bulan bertawaf mengelilingi bumi. Bumi bertawaf mengelilngi matahari. Matahari bertawaf mengelilingi pusat galaksi. Subhanallah! Semua makhluk yang ada di jagad raya ini bertawaf (taat) kepada Allah SWT. Ini adalah sunnatullah yang telah diatur oleh-Nya.  Fakta ilmiah lain yang terjadi didalam tubuh kita, darah bersirkulasi dari jantung ke seluruh tubuh dari arah kanan ke kiri. Jadi, alam raya seakan melakukan thawaf kepada Penciptanya. 

Tawaf adalah gerakan dan perputaran yang merupakan sunnatullah yang berlaku di alam raya ini. Seluruh alam bertawaf dan bertasbih kepada Sang Pencipta, kemudian hal itu disebut gerak atau rotasi, itulah thawaf. Mungkinkah semut ini pun melakukan hal yang sama, sedang bertasbih kepada Khaliq nya?

Jika merujuk pada Firman Allah SWT surat Al-Isra ayat 44 yang artinya:
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."
Anda pasti memiliki kesimpulan yang sama dengan saya yaitu semut memang sedang bertasbih kepada Allah SWT.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a berkata :
"Dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam: Sesungguhnya pernah seekor semut menggigit salah seorang Nabi lalu Nabi tersebut menyuruh supaya membakar sarang semut tersebut, tetapi Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya gara-gara seekor semut menggigitmu lantas kamu akan binasakan satu umat yang selalu membaca tasbih."
Akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka.” . Hanya Nabi Sulaiman yang diberikan ilmu untuk memahami bahasa binatang.

Dalam kisah yang lain, Ahmad menceritakan, bahwa Waki’ memberitahukan kami, Mus’ir memberitahu kami, dari Zaid Al-Ami, dari Abu Shadiq Al-Naji. Dia bercerita, Sulaiman bin Dawud pernah hendak pergi mencari air (maksudnya : shalat istisqa’, meminta hujan kepada Allah SWT), lalu ia melihat seekor semut dengan bersandar ke punggungnya dan mengangkat kedua kaki depannya ke langit mengucapkan, “Sesungguhnya kami adalah salah satu makhluk dari makhluk-makhlukMu, kami sangat butuh siraman dan rezekiMu. Baik Engkau akan mengucurkan air dan rezeki kepada kami atau membinasakan kami.” Kemudian Sulaiman bertutur (kepada kaumnya), “Kembalilah pulang, kalian akan diberi air (hujan) melalui do’a dari makhluk selain kalian.” (HR. Imam Ahmad).
Barangkali di antara kita menganggap remeh makhluk Allah yang mungil ini, yaitu semut. Tidak jarang kita jengkel ketika para semut mulai menggerogoti makanan atau mencicipi minuman segar yang kita simpan atau siap untuk dihidangkan dengan rapi. Dengan aktivitas semut ini, sebagian kita menganggap mereka makhluk yang selalu menyusahkan dan berbagai ekspresi lainnya.

Namun pernahkah kita menyadari bahwa semut terkadang lebih baik daripada segolongan manusia? Mungkin kita bertanya-tanya dan sebagian ada yang menentang perkataan ini, bahkan ada yang menyatakan, “Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling baik di dunia ini di antara berbagai makhluk Allah SWT lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan sekelompok semut.”


Dari kisah tadi, Mahasuci Allah, Allah telah memberi petunjuk kepada semut untuk senantiasa bertasbih kepadaNya. Ketika semut membutuhkan bantuan dan pertolongan, ia meminta kepada Allah semata. Lalu bagaimana dengan kita yang merupakan makhluk yang paling baik yang telah diciptakan Allah SWT? Kita senantiasa melupakan Allah SWT karena terlena dengan kenikmatan-kenikmatan dunia, jarang bersyukur atas karuniaNya, serta jarang berdo’a kepadaNya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Subhanallah! Semut pun Melakukan Thawaf"

Posting Komentar