Cara Cepat Mengetahui Lawan Bicara Kita Berbohong - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Cara Cepat Mengetahui Lawan Bicara Kita Berbohong


Apa yang Anda rasakan saat mengetahui bahwa orang yang Anda percayai ternyata berbohong? Kesal, kecewa, dan marah? Tentu. Tapi, tahukah Anda bahwa kebohongan dapat dideteksi melalui ekspresi wajah dan gestur tubuh? Bagaimana caranya? Berikut beberapa cara yang dapat kita jadikan patokan untuk mengetahui seseorang sedang berbohong atau tidak.

Keterampilan membaca ekspresi merupakan hal yang berguna karena salah satunya bisa dijadikan cara untuk mendeteksi kebohongan.  Sebenarnya, tidak sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang berbohong atau tidak. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari, akan membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena orang yang berbohong akan lebih memperhatikan ucapannya daripada apa yang terjadi pada tubuhnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Desmon Morris menyimpulkan bahwa Anda tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Walau demikian, bukan tidak mungkin orang yang pekerjaannya berbohong akan bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga mampu memanipulasinya. Menangkap sinyal kebohongan dari orang seperti itu bisa jadi memang sulit.

Artikel Lainnya:
Bahasa Tubuh Orang yang Sedang Sedih, Kecewa dan Stres
Bahasa Tubuh Penolakan atau Ketidaktertarikan seseorang
Cara Cepat Mengetahui Lawan Bicara Kita Berbohong
Cara Cepat Mengetahui Orang Lain Tertarik Kepada Kita 
Cara Mengatasi Grogi 
Cara Menghadapi orang yang Stres, sedih, dan kecewa 
Empat Zona (Wilayah) Pribadi  

Namun, sepintar-pintar orang menyembunyikan kebohongan pastilah ada isyarat tubuh yang lepas dari kontrolnya karena otak memiliki sistem pengaman yang akan diteruskan apabila menerima pesan nonverbal yang tidak selaras dengan kenyataan.dalam hal ini, wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering menunjukkan sinyal kebohongan.

Tanda-tanda Orang Berbohong
Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para pakar komunikasi nonverbal, terdapat persamaan hasil tentang tanda-tanda orang berbohong yaitu:

      1.       Menutup mulut dan Batuk
Menurut charles Darwin pakar komunikasi nonverbal, menutup mulut merupakan gerakan yang paling sering dilakukan oleh anak-anak ketika berbohong. Demikian pula dengan orang dewasa, mereka pun secara refleks akan melakukan hal yang sama, walau hanya sekedar menaruh tangan di mulut atau sekitar mulut. Selain menutup mulut, banyak orang yang pura-pura batuk untuk menyamarkan kebohongannya. Padahal tidak ada masalah pada tenggorokannya.

      2.       Menyentuh hidung
Orang yang sedang berbohong, biasanya dengan sendirinya akan melakukan gerakan mengusap bagian bawah hidung, baik secara lambat maupun cepat. Biasanya gerakannya hanya ringan dan lembut di bagian bawah hidung.
Sewaktu pikiran negatif (berbohong) memasuki alam bawah sadar, otak serta-merta akan menyuruh tangan untuk menutup mulutnya. Akan tetapi, sesaat sebelum tangan sampai ke mulut, tangan akan segera ditarik menjauhi mulut  dengan tujuan agar dia tidak terang-terangan menutup mulut.  Teori lain menyebutkan bahwa saat kita berbohong , saraf halus pada ujung hidung kita akan terasa gatal. Untuk menghilangkannya orang akan mengusapnya. Kalau dalam cerita Pinoccio bukan gatal tapi lebih dari itu hidung akan menjadi panjang. Hehehehe..

      3.       Mengedipkan Mata
Cara lain untuk mendeteksi kebohongan adalah dengan memperhatikan adanya jumlah kedipan mata. Orang yang berbohong akan gugup sehingga saraf matanya akan bekerja lebih cepat dari pada biasanya. Oleh karena itu, kalau Anda penggemar serial film Mac Gyver Anda tentu tahu untuk mengetahui kebohongan seseorang ia akan menghitung jumlah kedipan matanya.

      4.       Memalingkan Wajah atau Pandangan
Saat berbohong mata akan selalu berusaha melihat ke arah lain. Entah itu ke atas, ke bawah, atau ke samping, yang jelas bukan ke arah lawan bicara. Bahkan, yang sering mata akan menerawang entah kemana. Biasanya, memalingkan pandangan juga diikuti dengan gerak isyarat menggosok mata seolah-olah sedang gatal padahal tidak.
Tapi kita juga harus berhati-hati, dalam beberapa kasus memalingkan pandangan tidak selalu menunjukkan kebohongan. Di beberapa daerah sebagai bentuk kesopanan, saat berbicara orang yang lebih muda dianggap lebih sopan kalau tidak terlalu sering menatap wajah orang yang lebih tua. Orang yang pemalu atau tidak percaya diri juga sering menunduka wajah bukan karena sedang berbohong.

      5.       Menggaruk Leher
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Morris, gerak isyarat menggaruk pada bagian kiri dan kanan leher dengan telunjuk menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan.
   
      6.       Perubahan Nada Suara
Perkataan yang intonasinya tidak jelas juga bisa dijadikan indikasi kebohongan seseorang. Hal ini tidak bisa dihindari dan terjadi secara tiba-tiba karana alam bawah sadar mengendalikan nada-nada ucapan setiap manusia.

Menurut Dr. Gabriel ada tiga kondisi psikologis yang menandai orang yang sedang berbohong yaitu:
a.  Takut atau Cemas, hal ini ditandai dengan tarikan napasnya dalam, badan dan telapak tangannya berkeringat, bibir menjadi lebih kering lantaran sering menelan ludah, berdehem atau batuk-batuk kecil, raut muka berangsur pucat, gerak badannya menjadi kaku, lebih sering memainkan tangan, dan sering memicingkan mata
b.    Kekuatan untuk Menutupi Kebohongan, dengan ditandai dengan senyum cepat dan tidak lepas, menghindari kontak mata, menutupi mulut, dan menyentuh hidung
c.     Konflik batin, ditandai dengan sering berkedip, menaikkan alis tapi hanya satu sisi, bahu gemetar, hidung terasa gatal, nada suara berubah, tangan gemetar, dan wajah menjadi gugup.


Cara mengetahui Ketertarikan Seseorang


Cara lain untuk mendeteksi kebohongan adalah melalui gerakan mata. Anda bisa mengombinasikannya dengan tanda-tanda di atas. Gerakan mata orang yang sedang berbohong biasanya seperti berikut:

      1.       Bola Mata Ke Kanan Atas
Cara mendeteksi kebohongan lewat gerakan mata bukanlah hal yang tabu. Kita bisa mengetahui apakah orang sedang mengingat atau mencoba untuk mengarang sebuah cerita dengan memperhatikan gerakan bola matanya ketika sedang berusaha menjawab atau menjelaskan sesuatu. Secara tidak sadar, biasanya orang yang sedang berbohong akan melirik ke arah kanan atas. Hal ini berlaku sebaliknya apabila orang yang berbohong itu adalah kidal. Dengan demikian gerakan bola matanya akan cenderung berlawanan ke arah kiri atas.

Seorang anak yang berbohong. Ia berkata pada ibunya bahwa uang yang diberi oleh orang tuanya hilang. Padahal yang terjadi,  uang tersebut ia belanjakan untuk membeli Es krim. Jika orang tua tersebut jeli untuk lihat mata anak saat berkata-kata maka akan ia temui pola gerakan mata anak tersebut ke arak pojok kanan atas (kanan dia) yang menandakan bahwa ia mengkonstruksi gambaran kejadian tak sebenarnya dalam pikirannya.

      2.       Banyak Berkedip
Selain memperhatikan arah gerakan matanya, kita bisa mendeteksi pula orang yang sedang berbohong melalui gerakan mengedipkan matanya. Orang yang sedang gugup dan tidak mempersiapkan kebohongannya dengan baik cenderung akan berkedip dengan terlalu sering ketika sedang ditodong cerita. Ciri ini biasanya disertai dengan gerakan menyentuh atau menggosok-gosok mata dan biasanya ditemukan pada kasus pria daripada wanita.

      3.       Perhatikan Posisi Kelopak Mata
Cara mendeteksi kebohongan lewat gerakan mata berikutnya ialah dengan memperhatikan cara ia menutup mata. Biasanya orang akan cenderung menutup bola mata lebih lama ketika mendengarkan hal yang tidak benar atau tidak mereka setujui ketika sedang stres dan berbohong. Meski demikian, cara ini hanya akan akurat apabila kita telah memperhatikan betul kebiasan normal berkedip dari seseorang dan bisa membandingkannya dengan ketika dia sedang berbohong.

Ketika Anda sudah mendeteksi adanya kejanggalan pada lawan bicara Anda, alangkah baiknya sebelum Anda  mengambil keputusan, maka kejar terus lawan bicara Anda dengan berbagai pertanyaan. Orang kalau sudah sekali melakukan kebohongan, semakin kita kejar dengan rentetan pertanyaan maka ia akan semakin terperangkap dalam kebohongannya sendiri. Saat Anda telah benar-benar yakin, silakan ambil keputusan terkait tindakan pada orang tersebut.

Ormerod dan koleganya Coral Dando di University of Wolverhampton mengidentifikasi serangkaian prinsip percakapan yang bisa meningkatkan peluang Anda mendeteksi kebohongan:

       1)      Gunakan pertanyaan terbuka.
     Ini akan membuat pembohong mengembangkan bualannya hingga dia terperangkap sendiri dengan  kebohongannya.
       2)      Berikan elemen kejutan.
     Para penyelidik harus mencoba untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan kejutan yang tak mereka  antisipasi dan kadang mungkin membingungkan, atau meminta mereka melaporkan kejadian di masa  lalu. Teknik ini berguna untuk mempersulit mereka mempertahankan cerita-cerita palsunya.
      3)      Perhatikan detail-detail kecil yang bisa diverifikasi.
     Jika seorang penumpang mengatakan mereka berada di University of Oxford, tanyalah mereka tentang perjalanan mereka ke kantor. Jika Anda menemukan kontradiksi, jangan langsung dikonfrontasi. Sebaiknya biarkan pembohong itu melanjutkan cerita palsunya untuk membuatnya semakin percaya diri.
      4)      Perhatikan perubahan tingkat percaya diri.
   Perhatikan dengan seksama bagaimana mereka mengubah gaya mereka ketika ditantang oleh  pertanyaan-pertanyaan: pembohong mungkin hanya membual ketika mereka merasa berada di atas  angin, tapi zona kenyamanan mereka terbatas dan mereka mungkin bungkam jika mereka merasa  kehilangan kontrol.

Tujuan dari metode ini adalah menemukan kebohongan dengan percakapan ringan dibandingkan dengan interogasi yang intens. Di bawah tekanan halus, pembohong biasanya akan ketahuan dengan sendirinya karena cerita palsu itu lama-lama akan terdengar tak masuk akal dan pelaku akan gelagapan merespon pertanyaan.

The important thing is that there is no magic silver bullet; we are taking the best things and putting them together for a cognitive approach,”

“Yang terpenting adalah kita harus mengambil petunjuk-petunjuk terbaik dan menyatukannya dengan pendekatan kognitif," kata Ormerod.
Teknik ini disebut teknik teka-teki (conundrum). Teknik ini dijalankan dengan menyuguhkan sepotong kenyataan dan bagaimana “kecurigaan” Anda mengendalikannya. Anda dapat mengetahui ketidakjujuran seseorang dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Dan dengan teknik ini Anda dapat mengecek kebenaran alibi seseorang.
Misalkan saja Anda mencurigai bahwa suami Anda tidak berada di kantornya untuk lembur tetapi ia pergi bersama temannya nonton bioskop hingga magrib. Untuk mengetahui kebenarannya Anda bisa menyuguhkan sebuah “fakta” yang dibuat-buat. Lalu lihatlah bagaimana suami Anda menanggapinya.
Misalnya, Anda bisa mengarang cerita, “ Eh, pah tadi mamah dengar di depan kantor papah ada yang tertabrak sekitar jam empat sore” Selanjutnya Anda tinggal menunggu tanggapan suami Anda. Pernyataan seperti ini akan menyudutkan suami Anda pada teka-teki yang nyata.
Terlepas tanggapan apapun yang diberikan, jika suami Anda berbohong maka suami Anda akan melakukan suatu hal yang pasti akan dilakukan oleh seorang pembohong ketika dikonfrontasi dengan teka-teki semacam ini yaitu: suami Anda akan ragu bagaimana menjawabnya.
Ingat, jika suami Anda memang di kantor dia akan menjawab dengan tegas bahwa tidak ada kecelakaan di sana karena memang sebenarnya tidak ada kecelakaan. Tapi jika dia berada di tempat yang lain maka jawaban yang ia berikan akan meragukan dan hal itu akan membuatnya menyerah. Atau justeru suami Anda akan meng-iya-kan pernyataan Anda dan berarti suami Anda memang berbohong.
Contoh lain misalnya apa yang pernah saya alami. Suatu ketika terjadi pencurian di Asrama. Setelah mendapatkan beberapa informasi akhirnya ditetapkan tiga orang anak sebagai terduga. Ketiganya tidak ada yang mengaku bahwa dirinya yang mencuri. Setelah dmemperhatikan  ekspresi wajah dan gestur tubuh masing-masing anak saat menjelaskan alibi, akhirnya kecurigaan mengarah kepada seorang anak. Lalu saya pun menyuruh ketiganya untuk menjelaskan secara panjang lebar keberadaan mereka saat kejadian. Saat menjelaskan, anak yang dicurigai ini memberikan penjelasan yang tidak konsisten. Dengan pengarahan dan pengertian akhirnya anak ini mengaku mengambil uang temannya.

Satu hal yang harus diingat adalah Anda harus tetap berpikiran terbuka dan jangan langsung membuat kesimpulan. Hanya karena seseorang terlihat gugup atau sulit mengingat detail, bukan berarti mereka bersalah. Jadi Anda juga harus melihat inkonsistensi secara umum.

Tidak ada teknik pendeteksi kebohongan yang sempurna, tetapi dengan menggunakan akal sehat, kepintaran, dan bujukan, Anda bisa berharap bahwa kebenaran akan segera terungkap.

Demikianlah berbagai cara mendeteksi kejujuran seseorang. Bukan berarti kita harus selalu curiga dan berperasangka buruk kepada setiap orang. Teknik ini bisa kita gunakan sekedar untuk berjaga-jaga. Selain itu, teknik ini bisa kita gunakan untuk mendeteksi kejujuran anak kita atau anak didik kita.

Akhirnya di akhir tulisan ini saya mengajak kepada semua pembaca untuk senantiasa menjaga kejujuran. Sekali Anda berbohong, maka banyak orang yang akan tersakiti entah itu anak Anda, suami, Isteri, Orang tua, guru, maupun masyarakat umum. Bukan hanya itu, kebohongan hanya akan menghancurkan kepercayaan orang lain kepada Anda. Ketidakjujuran hanya akan membawa Anda kedalam ketidakjujuran lanjutan. Anda akan menutupi kebohongan Anda dengan kebohongan yang lain. Pantas jika Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan menghantarkan ke dalam surga. Tidaklah seseorang berbuat jujur hingga Allah mencatatnya sebagai orang yang selalu jujur. Dan berbohong itu membawa kepada kejelekan, dan kejelekan itu menghantarkan ke dalam neraka. Sungguh seseorang terbiasa bohong hingga Allah mencatatnya sebagai seorang pembohong.” (HR. Bukhari no. 6094, Muslim no. 2607)

Berbohong tidaklah dibenarkan, baik sungguh-sungguh ataupun sekedar main-main saja. Sering kita lihat, orang kalau sudah kumpul dengan temannya akan berupaya membuat senang dan tertawa teman-temannya walaupun harus berbohong. Tentunya hal ini tidaklah dibenarkan mengingat sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:

Celakalah orang yang berbohong agar orang lain tertawa, celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Dawud no. 4990, Tirmidzi no. 2315, Darimi no. 2705, Ahmad 5/7. Dihasankan oleh al-Albani dalam al-Misykah no. 4834).

Sahabat mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bohong tidaklah dibenarkan, baik sungguh-sungguh maupun sekedar main-main.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/363).

Berbohong bukan dosa yang ringan. Ancaman bagi orang yang berbohong sungguh amat pedih
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Pada suatu malam aku bermimpi didatangi dua orang laki-laki, kemudian keduanya membawaku ke sebuah tempat yang suci. Di tempat itu aku melihat dua orang yang sedang duduk dan ada dua orang yang sedang berdiri, di tangan mereka ada sebatang besi. Besi itu ditusukkan ke tulang rahangnya sampai tembus tengkuknya. Kemudian ditusukkan besi itu pada tulang rahangnya yang lain semisal itu juga, hingga penuh dengan besi..
Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Kalian telah mengajakku berkeliling, sekarang kabarkan kepadaku peristiwa demi peristiwa yang telah aku lihat.” Keduanya berkata: “Adapun orang yang engkau lihat menusuk rahangnya dengan besi, dia adalah seorang pendusta, berkata bohong hingga dosanya itu memenuhi penjuru langit. Apa yang engkau lihat terhadapnya akan terus diperbuat hingga hari kiamat.”
(HR. Bukhari no. 1386, Ahmad 5/14).

Mari junjung tinggi nilai-nilai kejujuran!

Wallahu a’lam bishawwab!

Sumber:
Ayogya, Bayu. 2013. 2 Menit Membaca Pikiran. Buku Pintar: Yogyakarta
Robson, David. 2015. The Best (and Worst) Ways to Spot a Liar. [On Line]. Tersedia ; http://www.bbc.com/future/story/20150906-the-best-and-worst-ways-to-spot-a-liar. [25 Juli 2016]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Cepat Mengetahui Lawan Bicara Kita Berbohong"

Posting Komentar