Prinsip – Prinsip Bimbingan dan Konseling - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Prinsip – Prinsip Bimbingan dan Konseling

Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di Sekolah/Madrasah maupun diluar Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:


  1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preveentif dan pengembangan daripada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok daripada perseorangan (individual).
  2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikanya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus dan sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanaan bimbngannya menggunakan  teknik kelompok.
  3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbinga dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang manekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan cara untuk membanggun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
  4. Bimbingan dan konseling merupakan Usaha bersama. Bimbingan bukan hanya tugas tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan Kepala Madrasah/madrasah sesuai dengan tugas peran masng-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
  5. Pengembalian Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakuikan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempuyai peranan untuk memberikan informasi dan nasehat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuanya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuaan buwaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
  6. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (Adegan) kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di sekolah/madrasah, tetapi juga dilingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan perjaan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Prinsip – Prinsip Bimbingan dan Konseling"

Posting Komentar