Salah Mengerti - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Salah Mengerti

Serti tumbuh menjadi anak yang rajin dan pandai. Selain itu, pribadinya yang baik, taat dan suka membantu menyebabkan dirinya banyak disukai orang termasuk guru dan teman-temannya di sekolah.

Hari ini Serti mendapat giliran piket di sekolah. Seperti biasa Serti berangkat ke sekolah paling awal. Sesampainya di sekolah, Serti bergegas menunaikan tugasnya menyapu lantai kelas. Selesai menyapu lantai kelas dan membuang sampah, Serti kemudian menuju teras kantor untuk menyapu lantai. Samar-samar, dari luar Serti mendengar obrolan gurunya pak Ahmad dan bu Halimah.

“sudah dicek bu?” tanya pak Ahmad pada bu Halimah.
“dicek apa pak?” jawab bu Halimah dengan wajah penuh tanya
“neng serti bu, sudah ada belum?”
“oh, kirain teh apa”

Mendengar namanya disebut-sebut , Serti menjadi penasaran. Serta-merta ia menghentikan pekerjaannya kemudian melangkah mendekati pintu kantor yang setengah terbuka.

“sudah beberapa kali saya cek pak, tapi belum ada juga. Kalah ka cape (sunda, artinya malah cape) ngecek pak” bu Halimah menjawab dengan nada kesal dan putus asa.

Mendengar perkataan gurunya ditambah nada suara yang kesal, Serti merasa bersalah. Serti tidak mau menyusahkan gurunya terlebih bu Halimah adalah wali kelasnya. Bergegas Serti masuk ke dalam kantor.

“Assalamu’alaikum!” Serti masuk sambil mengucapkan Salam.
“Wa’alaikumussalam” jawab pak Ahmad dan bu Halimah hampir berbarengan.
“Ada apa ti?” Tanya bu Halimah
“Ibu mencari saya?” jawab Serti dengan nada penuh peyesalan
“tidak ti, kata siapa ibu mencari kamu?” bu Halimah bertanya keheranan.
“tadi saya dengar ibu berbicara sama pak Ahmad. Kata ibu, ibu sudah beberapa kali ngecek saya, tapi sayanya tidak ada. Sebenarnya saya sudah hadir di sekolah sejak dari tadi bu. Mungkin waktu ibu mencari saya ke kelas, saya lagi buang sampah ke halaman belakang jadi ibu tidak bertemu dengan saya” Serti menjelaskan panjang lebar. Ia takut kalau gurunya kesal kemudian marah padanya.

Mendengar penjelasan Serti, pak Ahmad dan bu Halimah saling pandang sambil tersenyum   menahan geli.

“ooooh itu, sebenarnya yang ibu bicarakan adalah serti yang lain bukan kamu sayang, maafkan ibu ya!” bu Halimah menjelaskan sambil membelai kepala Serti.
“nah, sekarang Serti boleh masuk ke kelas, sebentar lagi bel masuk berbunyi” perintah bu Halimah kepada Serti.

“Baik bu!”

Baca Cerita Sebelumnya:   Serti C. April Nama Saya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Salah Mengerti"

Posting Komentar