Pengukuran Besaran Fisika
Peranan
pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit
pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang
akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang massa
daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk.
(Dapatkan File Pengukuran dalam bentuk Multimedia Interaktif Flash seperti gambar diatas! di sini)
Seorang petani
tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan
satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata.
Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran
kelos untuk mendapatkan satuan meter. Apakah yang dimaksud dengan pengukuran
itu? Untuk memahaminya lakukan kegiatan berikut ini.
1. Pengukuran Panjang
Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran
benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris,
sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran
kelos.
Pengukuran
Panjang dengan Mistar
Penggaris
atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris
yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam,
mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar
mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur
panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi
mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal
ini untuk menghindari kesalahan pemba-caan hasil pengukuran akibat beda sudut
kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.
b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Bagaimanakah
mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen
dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang
yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01
cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan
diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu
rahang
tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
rahang
geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1
mm.
Contoh
Soal 1.7
Soal
Hitunglah
diameter baut pada gambar berikut!
Pembahasan
Langkah
pertama
Tentukan
terlebih dahulu skala utama.
Pada
gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm
pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.
Langkah
kedua Menentukan skala nonius.
Skala
nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala nonius
bernilai 7 x 0,01 cm = 0,07 cm.
Langkah
ketiga
Menjumlahkan
skala tetap dan skala nonius.
Hasil
pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm
Jadi,
hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.
(Dapatkan File Pengukuran dalam bentuk Multimedia Interaktif Flash di sini)
Pengukuran
Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Tahukah
kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang
dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian
0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda
yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,
diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian
dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala
terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian
dari mikrometer.
Hitunglah
diameter kawat seperti pada gambar berikut ini!
Pembahasan
Langkah
pertama
Menentukan
skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm.
Langkah
kedua
Perhatikan
pada skala putar, garis yang sejajar dengan
skala
utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm.
Langkah
ketiga
Menjumlahkan
skala utama dan skala putar.
Hasil
pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat
adalah 1,79 mm.
2. Pengukuran Massa Benda
Pernahkah
kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam
alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan
mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk
mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu
keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang
digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan
atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Bagian-bagian dari
neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
Lengan depan memiliki
skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
Lengan tengah
berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
Lengan
belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.
3. Pengukuran Besaran Waktu
Ketika
bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk
menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat
ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom,
jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat
ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
(Dapatkan File Pengukuran dalam bentuk Multimedia Interaktif Flash seperti gambar diatas! di sini)
Unduh Materi Lainnya di sini
0 Response to "Pengukuran Besaran Fisika"
Posting Komentar