Mungkinkah Membangun PLTA dari Sungai yang Tenang (Landai)?
Hampir
semua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dibangung di suangai yang melewati gunung atau perbukitan. Hal
tesebut disebabkan karena PLTA membutuhkan air dengan beda ketinggian permukaan
dangat besar antara dua posisi berdekatan. Ketika sungai melewati bukit atau
gunung, maka sungai dapat dibendung membentuk dam dan dari dam tersebut dibuat
terowongan menuju ke generator yang dipasang di sisi sebelah dam. Karena
perbedaan ketinggian permukaan yang besar maka air yang mengali pada terowongan
memiliki kecepatan sangat tinggi saat mencapai generator. Energi yang dimiliki
sangat besar sehingga energy yang diserahkan ke generator juga sangat besar.
Akibatnya, listrik yang dihasilkan sangat besar.
Indonesia
mememiliki beberapa PLTA yang memanfaatkan sungai yang melewati lokasi
perbukitan. Salah satu yang terkenal adalah sungai Citarum di Jawa Barat. Di
sungai ini telah dibangun tiga PLTA besar yang menyuplai listrik pada jaringan
transmisi pulau Jawa-Bali, yaitu PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PLTA
Jatiluhur. Permasalahan yang dihadapi Indonesia adalah tidak banyak sungai yang
memungkinan pembangunan PLTA karena tidak melewati perbukitan. Indonesia
memiliki banyak sungai besar di pulau Sumatera dan Kalimantan, namun aliran air
sangat tenang. Kita memiliki sungai Musi, Batangahari, dan Siak di pulau
Sumatera serta sungai Kapuas, Barito, Kahayang di pulau Kalimantan.
Sungai-sungai tersebut sangat besar, namun sungai-sungai tersebut sangat tenang
dan hampir tidak mungkin membuat PLTA. Adakalah cara lain membangun PLTA pada
sungai yang landai? Ini adalah tantangan yang sangat menarik. Jika hal ini
dapat direalisasikan maka kita dapat mengatasi persoalan kekurangan energi
listrik di Indonesia, khususnya di pulau Sumatera dan Kalimantan yang memiliki
banyak sungai besar. Sekali lagi mungkinkah membuat PLTA dari sungai yang tenang
(landai)? Yuk kita tanya fisika!
Fisika
menjawab:
Seorang
guru besar ITB yang juga seorang profesor di bidang fisika memiliki konsep
sederhana untuk memecahkan masalah ini. Idenya ini mungkin sulit direalisasikan
saat ini. Namun, mungkin dalam beberapa puluh tahun ke depan, ada teknologi
yang memungkinkan cara tersebut dapat direalisasikan dengan biaya yang
ekonomis. Caranya adalah membuat terowongan di dasar sungai. Gambar berikut adalah
ilustrasi singkat ide tersebut.
Caranya adalah menggali terowongan arah
vertikal di suatu lokasi di sekitar tepi sungai hingga kedalaman beberapa puluh
meter dan melanjutkan dengan terowongan arah horizontal menuhu kea rah hulu sungai
hingga keluar gai di dasar sungai sebelah hulu. Terowongan arah horizontal
memang cukup panjang. Di dasar terowongan vertikal diletakkan generator. Air
jatuh melalui terowongan vertikal dan memutar generator. Kemudian air yang
telah memutar generator mengalir melalui terowongan horizontal dan keluar di
ujung terowongan ke arah hulu. Ebnergi air yang digunakan untuk memurat
generator bergantung pada ukuran terowongan dan kedalaman terowongan.
Misalkan
sungai tersebut memiliki sudut landai q di
mana sudut tersebut sangat kecil. Misalkan kedalaman terowongan vertikal adalah
h. Dengan menggunakan persamaan segitiga standar maka panjang terowongan bagian
horizontal adalah:
Sebagai
conoth, kita misalkan tinggi ait terjun (tinggi terowongan vertikal) adalah 75
meter dan sudut kemiringan permukaan air sungai adalah 1o maka panjang
terowongan bagian vertikal adalah L = 75/tan 1o = 4,3 km.
Demikianlah
Fisika menjawab tentang kemungkinan membuat PLTA dengan sumber air dari sungai
yang tenang (landai), semoga bermanfaat.
Good
BalasHapus