Pembahasan Soal Fikih Kelas VIII Bab IV DENGAN I’TIKAF HATI MENJADI TENANG KMA 183 2019 - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Pembahasan Soal Fikih Kelas VIII Bab IV DENGAN I’TIKAF HATI MENJADI TENANG KMA 183 2019

 


Update!!
Contoh Soal PAS Fikih Berdasarkan KMA Terbaru nomor 183 Tahun 2019 Tahun pelajaran 2020/2021

Pilihan Ganda

Soal 1

I‟tikaf berasal dari Bahasa Arab dan merupakan bentuk masdar (infinitif) dari: اِعْتَكَفَ يَعْتَكِفُ اِعْتِكَافاً yang memiliki arti …. 
A. berdiam diri 
C. menyegaja 
B. menyendiri 
D. keluar rumah 
Pembahasan: A
عْتَكَفَ يَعْتَكِفُ اِعْتِكَافاً berarti tinggal, menetap, atau berdiam diri di suatu tempat.

Soal 2
Perhatikan beberapa ketentuan berikut! 
(1) Niat dalam hati 
(2) Berpakaian yang bersih dan rapi 
(3) Melafalkan niat 
(4) Mu'takif 
(5) Tidak berbicara dengan orang lain 
(6) Berdiam diri di masjid 
dari beberapa ketentuan tersebut, yang termasuk rukun i‟tikaf adalah .... 
A. (1), (2), dan (5)
B. (1), (3), dan (5) 
C. (1), (4) dan (6) 
D. (2), (3) dan (5) 
Pembahasan: C
Ada dua rukun i'tikaf yaitu:
a. Niat, yaitu menyengaja untuk beri'tikaf
b. Berdiam diri di masjid, sekurang-kurangnya selama tuma'ninah shalat
ditambah dengan Mu'takif yaitu orang yang melakukan i'tikaf

Soal 3
Hasan berjanji bahwa kalau naik kelas dengan nilai rata-rata 85, dia akan melaksanakan i‟tikaf di masjid jami‟ di kampungnya. Dan ternyata atas izin Allah Hasan naik kelas dengan nilai sikap A, rata-rata nilai kognitif 87.5 dan nilai keterampilan 86.75. seminggu kemudian Hasan pun melaksanakan i‟tikaf di masjid. Hukum melaksanakan i‟tikaf yang dilakukan oleh Hasan adalah ....
A. mubah 
B. Sunnah 
C. Sunnah muakkad 
D. Wajib 
Pembahasan: D
Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum asal melaksanakan i'tikaf adalah sunnah. Namun hukum ini bisa berubah menjadi wajib jika seseorang bernadzar untuk melaksanakannya. Meskipun demikian, ada perbedaan pendapat di antara para ulama tentang tingkat kesunnahannya. Madzhab Asy-Syafi‟iyah memandang semua i‟tikaf itu hukumnya sunnah muakkadah, kapan saja dilakukan. Namun bila dilakukan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, level kesunnahannya lebih tinggi lagi.  
Janji Hasan termasuk kategori Nadzar. Maka Hukumnya wajib

Soal 4
Perhatikan hadis berikut!
عن عائشة رضي الله عنها زوج النبي صلى الله عليه وسلم أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله ثم اعتكف أزواجه من بعده
Berdasarkan hadis tersebut, waktu yang paling utama untuk i‟tikaf adalah .... 
A. 10 hari pertengahan Ramadhan 
B. 10 hari terakhir Ramadhan 
C. Pada waktu shalat Jumat 
D. Pada sepertiga malam 
Pembahasan: B
Artinya:”Sesungguhnya Nabi Saw.. senantiasa beri‟tikaf pada sepuluh hari yang terakhir pada bulan Ramadhan. Kemudian para istrinya beri‟tikaf setelah beliau wafat”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Soal 5
Orang yang diperbolehkan i‟tikaf salah satunya adalah suci dari haid dan nifas, karena dikhawatirkan ada darah yang bisa mengotori lantai masjid. Bagaimana dengan wanita yang mengalami istihadhah, apakah boleh melaksanakan i‟tikaf? 
A. Tidak boleh karena dikhawatirkan ada darah yang mengotori lantai 
B. Tidak boleh karena tidak suci dari hadas dan najis 
C. Boleh dengan syarat dia menggunakan pembalaut 
D. Dimakhruhkan karena masih ada alternatif ibadah lain 
Pembahasan:  C
syariat Islam membolehkan wanita yang sedang mengalami istihadhah untuk masuk masjid. Artinya orang yang sedang istihadhah (mengeluarkan darah penyakit) boleh melakukan i'tikaf di masjid. Tapi kebolehan ini juga harus dibarengi dengan menjaga agar tetesan darah yang keluar tidak mengotori masjid. Jadi diusahakan perempuan yang sedang istihadhah memakai pembalut atau sejenisnya.
 
Soal 6
Perhatikan pernyataan berikut! 
(1) Suci dari haid 
(2) Suci badan, pakaian dari najis 
(3) Mendapat izin suami 
(4) berpakaian sederhana 
(5) Tidak bercampur dengan laki-laki 
(6) Menggunakan tenda kecil dalam masjid 
Dari beberapa peryataan tersebut yang termasuk syarat khusus bagi wanita untuk beri'tikaf adalah nomor ... 
A. (1), (3) dan (5) 
B. (1), (4) dan (6)
C. (2), (3) dan (4) 
D. (2), (5) dan (6) 
Pembahasan: A
Sebelum melaksanakan i‟tikaf ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu:
a. Islam
b. Baligh/Mumayyiz
c. Berakal sehat
d. Suci dari haid dan nifas
e. Suci dari hadas besar (janabah) 
Selain syarat di atas, ada syarat lain yang dikhususkan bagi seoran istri atau perempuan diantaranya:
a.  Tidak bercampur dengan laki-laki 
b.  Mendapat izin suami 
sehingga ang termasuk syarat khusus bagi wanita untuk beri'tikaf adalah nomor 1, 3, dan 5

Soal 7
Yang bukan termasuk hal yang membatalkan i‟tikaf adalah.... 
A. makan dan minum 
B. keluar masjid untuk refreshing 
C. tertidur dan mimpi basah 
D. keluar darah haidh
Pembahasan: 
Beberapa hal yang dapat membatalkan i'tikaf antara lain: 
a. Berhubungan suami-istri (bersetubuh)
b. Keluar sperma 
c. Gila 
d. Mabuk yang disengaja 
e. Murtad (keluar dari agama Islam) 
f. Haid 
g. Nifas 
h. Keluar masjid tanpa uzur 
i. Keluar masjid untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
Yang bukan termasuk hal yang membatalkan i'tikaf adalah makan dan minum 

Soal 8
Perhatikan hadis berikut! ٍ
لا أُحِلُّ الْمَسْجِدُ لِحائِضٍ وَلاَ جُنُبٍ
Salah satu kandungan hadis tersebut adalah larangan untuk beri'tikaf ketika …. 
A. Sedang bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga 
B. Kurang sehat badan, karena i'tikaf memerlukan kesiapan fisik 
C. Sedang menstruasi atau datang bulan bagi wanita muslimah 
D. Bercanda dan ngobrol di masjid saat melakukan i‟tikaf 
Pembahasan: C
Arti hadis:
Tidak dihalalkan masjid bagi yang haid dan sedang junub
kandungan hadis tersebut adalah larangan untuk beri'tikaf ketika Sedang menstruasi atau datang bulan bagi wanita muslimah dan bagi yang memiliki hadas besar (junub)

Soal 9
Zaidan melafalkan niat dengan lisan disertai niat dalam hati melaksanakan i'tikaf di masjid Jami'. Dia menetap di dalam masjid dan melaksanakan shalat sunnah, memperbanyak membaca al-Qur‟an, membaca shalawat dan berzikir. Supaya tetap sehat dia makan roti dan minum air mineral. Perbuatan baik Zaidan tersebut yang termasuk sunnah i‟tikaf adalah .... 
A. Niat i‟tikaf dalam hati, shalat Sunnah dan berzikir 
B. Menetap di dalam masjid, berzikir dan makan dan minum 
C. Shalat sunnah, berzikir, shalawat, membaca al-Qur‟an 
D. Membaca shalawat, makan roti dan minum agar kuat i‟tikaf
Pembahasan: C
amalan yang dianjurkan ketika i'tikaf antara lain:
a. Shalat. Memperbanyak shalat saat i‟tikaf amat dianjurkan. 
b. Memperbanyak membaca al-Qur‟an.
c. Berzikir
d. Bershalawat
e. Mengurangi hubungan dengan orang banyak. 

Soal 10

Bu Zulaihah dan beberapa teman wanitanya ingin sekali melaksanakan i‟tikaf selama satu hari di masjid, terutama pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Niat baik bu Zulaihah tersebut boleh dilaksanakan dengan syarat.... 
A. Tidak ada pekerjaan di rumah 
B. Mendapat izin suami 
C. Tidak pada malam hari 
D. Membuat semacam kemah 
Pembahasan: B
Menurut Madzhab Syafi'i, Hanafi dan Hanbali Bagi seorang isteri yang hendak melaksanakan i'tikaf disyaratkan untuk mendapatkan izin suami. Isteri tidak boleh i'tikaf jika tidak mendapatkan izin dari suaminya.

Soal 11
Berikut ini yang tidak termasuk contoh hal yang diperbolehkan ketika sedang i‟tikaf adalah ... 
A. Karena sakit perut Umar keluar dari masjid untuk buang air 
B. Saat i'tikaf, Ma'ruf makan dan minum di masjid 
C. Zidan menemui tamu dan mengantar sampai pintu masjid 
D. Belanja makanan dan minuman di warung makan depan masjid 
Pembahasan: D
beberapa hal yang diperbolehkan saat  beri'tikaf antara lain: 
a. Keluar masjid untuk keperluan yang tidak bisa ditunda (buang hajat, keluar dalam urusan ketaatan). 
b. Menyisir rambut dan merapikannya 
c. Membawa kasur dan perlengkapan lainnya ke masjid 
d. Makan dan minum di dalam masjid dengan tetap memelihara dan menjaga kebersihan dan kemuliaan 
    masjid 
e. Menerima tamu dan mengantarkannya ke pintu masjid

Soal 12
Di antara hikmah melakukan i'tikaf adalah .... 
A. Mendatangkan rizki yang tidak terduga 
B. Agar terhindar dari mushibah di dunia 
C. Agar lebih fokus beribadah dan muhasabah 
D. Menghilangkan kesedihan dan istirahat kerja
Pembahasan: C
Hikmah yang dapat kita ambil dari ibadah i'tikaf antara lain: 
a. Menghidupkan kembali hati dengan selalu melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah Swt. 
b. Meningkatkan daya tahan tubuh, karena i'tikaf dapat membawa ketenangan jiwa dan batin, dengan 
    demikian akan mengalirkan energi positif yang bermanfaat untuk tubuh kita. 
c. Evaluasi diri dengan merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal positif yang akan dilakukan di 
    hari esok (muhasabah) 
d. Mendatangkan ketenangan, ketentraman hati 
e. Mendatangkan berbagai macam kebaikan dari Allah Swt., amalan-amalan kita akan diangkat dengan 
    rahmat dan kasih sayang-Nya 
f. Menjauhi sejenak hiruk pikuk kehidupan dunia dan fokus beribadah untuk bekal kehidupan akhirat. 

Uji Kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 

Soal 1
Irfan bermaksud i'tikaf malam ini. Namun dia belum begitu memahami ketentuan dan tata cara pelaksanaannya. Tuliskan prosedur atau gambaran singkat tentang tata cara i'tikaf agar Irfan mudah melaksanakannya! 
Pembahasan: 
Pertama yang harus diketahui oleh Irfan adalah Syarat I'tika, yaitu: 
1) Islam 
2) Baligh/mumayyiz 
3) Berakal sehat 
4) suci dari haid dan nifas 
5) suci dari hadas besar (janabah). 
Setelah mengetahui syarat-syaratnya, Irfan juga harus mengetahui rukun i'tikaf agar pelaksanaan i'tikafnya sah. Adapun rukun i'tikaf yaitu:
1). Niat 
2) Berdiam diri di masjid, sekurang-kurangnya selama tuma'ninah shalat 
Langkah selanjutnya Irfan harus mengetahui Hal-hal yang membatalkan i'tikaf agar saat i'tikaf Irfan bisa menghindarinya, yaitu: 
1) Hubungan suami istri (bersetubuh), 
2) Keluar sperma, 
3) Gila, 
4) Mabuk yang disengaja, 
5) Murtad (keluar dari agama Islam) 
6) Haidh 
7) Nifas, 
8) Keluar masjid tanpa udzur, 
9) Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda.
Setelah itu Irfan harus tahu amalan apa saja yang dianjurkan selama melakukan i'tikaf di Masjid, yaitu:
a. Shalat. Memperbanyak shalat saat i‟tikaf amat dianjurkan. 
b. Memperbanyak membaca al-Qur‟an.
c. Berzikir
d. Bershalawat
e. Mengurangi hubungan dengan orang banyak. 

Soal 2
Bagaimana cara melaksanakan i'tikaf bagi wanita yang istihadhah? 
Pembahasan: 
Tata cara pelaksanaannya sama saja dengan wanita yang tidak istihadhah, hanya saja untuk wanita yang sedang istihadhah harus menjaga agar darah istihadhahnya tidak sampai mengotori masjid caranya bisa dengan memakai pembalut.

Soal 3
Bolehkah saat melaksanakan i'tikaf kita keluar untuk menjenguk tetangga masjid yang sedang sakit? Berikan alasannya? 
Pembahasan: 
Pada dasarnya orang yang sedang i'tikaf tidak boleh keluar dari masjid. Hal ini dapat membatalkan i'tikafnya. Kecuali ada hal-hal yang mendesak seperti kebutuhan untuk makan dan minum, buang hajat, menyisir rambut dll. Dan dianjurkan untuk tidak keluar masjid sekalipun untuk menengok orang yang sakit
Soal 4
Tuliskan beberapa 5 hikmah i'tikaf! 
Pembahasan: 
Hikmah yang dapat kita ambil dari ibadah i'tikaf antara lain: 
a. Menghidupkan kembali hati dengan selalu melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah Swt. 
b. Meningkatkan daya tahan tubuh, karena i'tikaf dapat membawa ketenangan jiwa dan batin, dengan 
    demikian akan mengalirkan energi positif yang bermanfaat untuk tubuh kita. 
c. Evaluasi diri dengan merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal positif yang akan dilakukan di 
    hari esok (muhasabah) 
d. Mendatangkan ketenangan, ketentraman hati 
e. Mendatangkan berbagai macam kebaikan dari Allah Swt., amalan-amalan kita akan diangkat dengan 
    rahmat dan kasih sayang-Nya 
f. Menjauhi sejenak hiruk pikuk kehidupan dunia dan fokus beribadah untuk bekal kehidupan akhirat. 

Soal 5
Apa pendapatmu tentang orang-orang yang beri'tikaf beberapa hari di masjid. Karena waktunya lama ada diantara mereka yang meletakkan pakaian kotor di jendela masjid sehingga mengganggu pemandangan. Sebagian ada yang tidak membawa baju ganti sehingga bajunya bau yang dapat mengganggu orang lain yang beribadah di masjid tersebut? Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut? 
Pembahasan: 
Beri'tikaf di masjid bukan berarti melupakan kewajiban terhadap diri sendiri dan melupakan hak-hak diri sendiri dan hak orang lain. Sebaiknya pakaian yang kotor disimpan dengan rapi atau bisa diambil untuk dicuci oleh istri atau orang lain. Bahkan dianjurkan untuk menjaga pakaian agar bersih dan wangi sehingga tidak mengganggu kekhusyuan ibadah kita dan orang lain

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembahasan Soal Fikih Kelas VIII Bab IV DENGAN I’TIKAF HATI MENJADI TENANG KMA 183 2019"

Posting Komentar