Soal dan Pembahasan Materi Profesional Mata Pelajaran Kimia Persiapan AKG
1. Dalam larutan garam magnesium terkandung ion Mg2+ (Z=12). Konfigurasi elektron ion magnesium tersebut sama dengan konfigurasi elektron atom .
A. F (Z = 9)
B. Ne (Z = 10)
C. Na (Z = 11)
D. Al(Z = 13)
E. Si (Z = 14)
Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
2. Di antara konfigurasi unsur berikut yang mempunyai
keelektronegatifan terbesar adalah .…
A. 1s2 2s2 2p3
B. 1s2 2s2 2p5
C. 1s2 2s2 2p6
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2
3p
Pembahasan:
Keelektronegatifan berpusat pada Fluorin (F), yakni golongan VIIA paling atas. Dari kelima pilihan
jawaban (option), maka option yang termasuk golongan VIIA hanya option B
3. Pernyataan yang benar untuk unsur Kalium (nomor atom 19), dan Bromin (nomor atom 35)
adalah .…
A. Jari jari atom K < Br
B. Jari-jari ion Br < K
C. Energi ionisasi K > Br
D. Elektronegativitas Br > K
E. Afi nitas elektron K > Br
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Melalui konfigurasi elektron dapat ditentukan bahwa unsur 19K merupakan gol IA periode 4 dan
unsur 35Br merupakan gol VIIA periode 4, sehingga antara K dan Br terletak pada periode yang sama.
Dengan demikian sifat keduanya dapat diti njau dari kecenderungan sifat unsur dalam satu periode
pada Sistem Periodik Unsur. Dalam satu periode dari kiri kenan jari-jari atom makin kecil, energi
ionisasi makin besar, afi nitas elektron makin besar, dan elektronegativitas makin besar. Hal ini berarti sifat yang paling tepat adalah elektronegativitas Br > K.
4. Bentuk molekul dan sifat kepolaran dari molekul NH3
adalah …. (nomor atom N = 7, H = 1)
A. Segiempat planar dan polar
B. Linier dan polar
C. Tetrahedral dan non polar
D. Oktahedral dan non polar
E. Piramida trigonal dan polar
Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
N (nomor atom 7) = 2 5 ----------------> Jumlah elektron valensi = 5
H (nomor atom 1) = 1 ------------------> Jumlah elektron valensi = 1
Terdapat 3 PEI dan 1 PEB
Tipe molekul = AXЗE
Bentuk molekul = piramida trigonal
Kepolaran = polar
5. Struktur Lewis untuk molekul hidrogen sianida (HCN) menunjukkan …
A. 2 ikatan rangkap 2 dan 2 PEB pada atom N
B. 1 ikatan C – H, 1 ikatan C = N, 1 PEB pada atom C, dan 1 PEB pada atom N
C. 1 ikatan C – H, 1 ikatan C – N, 2 PEB pada atom C, dan 3 PEB pada atom N
D. 1 ikatan C ≡ N, 1 ikatan N – H, dan 2 PEB pada atom C
E. 1 ikatan C ≡ N, 1 ikatan C – H, dan 1 PEB pada atom N
Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
H (golongan 1A) memiliki 1 elektron
C (golongan 4A) memiliki 4 elektron
N (golongan 5A) memiliki 5 elektron
HCN dapat digambarkan dalam struktur Lewis:
Dengan melihat struktur Lewis tersebut, maka terdapat 1 ikatan C ≡ N, 1 ikatan C – H, dan 1 PEB pada
atom N
6. Titik didih NH3
> PH3 dan H2O > H2S, hal ini disebabkan NH3 dan H2O mempunyai ikatan ...
A. Kovalen non polar
B. Kovalen polar
C. Ionik
D. Hidrogen
E. Van der Waals
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Kekuatan ikatan hidrogen lebih besar daripada gaya Van der Waals, sehingga senyawa yang mengandung ikatan hidrogen memiliki titik didih lebih tinggi meskipun Mrnya lebih kecil.
7. Pirimidin dengan Mr = 80 tersusun dari 60% karbon, 5% hidrogen dan sisanya nitrogen (Ar C = 12,
H = 1, N = 14). Rumus molekulnya adalah ...
A. C2
H2
N
B. C4
H4
N2
C. C5
H5
N2
D. C5
H5
N3
E. C6
H6
N3
Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
Mr pirimidin = 80
Pirimidin tersusun dari 60% C, 5% H, dan 35% N.
Ar C = 12, H = 1, N = 14
Ditanya:
Rumus molekul pirimidin?
Jawab:
Menentukan Rumus Empiris:
Perbandingan C : H : N = 60% : 5% : 35%, maka perbandingan massa C : H : N = 60 g : 5 g : 35 g
Perbandingan mol C : H : N = 60/12 : 5/1 : 35/14
= 5 : 5 : 2,5
= 2 : 2 : 1
Rumus empiris pirimidin: C2
H2
N
Menentukan
Rumus Molekul:
(C2
H2
N)x
= 80
(24 + 2 + 14)x = 80
40x = 80
x =2
Jadi Rumus Molekul pirimidin : C4
H4
N2
8. Suatu campuran terdiri atas CaO dan Ca(OH)2
. Untuk menentukan susunan campuran itu,
dilakukan percobaan sebagai berikut: Sebanyak 1 gram campuran dilarutkan dalam 50 mL air.
Ternyata, untuk menetralkan larutan itu dibutuhkan 0,032 mol HCl. Massa CaO dalam campuran
itu sebesar …. (Diketahui H = 1, O = 16, Ca = 40)
A. 0,5 gram
B. 0,4 gram
C. 0,2 gram
D. 0,1 gram
E. 0,8 gram
Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Diketahui:
Campuran terdiri atas CaO dan Ca(OH)2
1 gram campuran dilarutkan dalam 50 mL air
0,032 mol HCl dibutuhkan untuk menetralkan larutan
Ditanya:
Massa CaO dalam campuran?
Jawab:
Misalkan massa CaO = x gram, massa Ca(OH)2
= (1 – x) gram
(2x/56) + 2(1-x)/74) = 0,032
x = 0,5
J
jadi massa CaO = 0,5 gram
9. Jika entalpi pembentukan H2
S, H2
O, dan SO2
berturut-turut + 20,6 kJ/mol; - 241,81 kJ/mol; dan –
296,81 kJ/mol, maka entalpi pembakaran dari H2
S (g) sebesar …
A. - 518,02 kJ
B. - 559,22 kJ
C. + 34,4 kJ
D. + 518,02 kJ
E. + 559,22 kJ
Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Diketahui:
ΔH H2
S (g) = + 20,6 kJ/mol
ΔH H2
O (g) = - 241,81 kJ/mol
ΔH SO2
(g) = - 296,81 kJ/mol
Ditanya:
entalpi pembakaran dari H2
S (g)?
Jawab:
H2
S (g) + ½ O2 (g) ------> H2
O (g) + SO2 (g)
ΔHR
= [ΔHf
H2
O+ ΔHf
SO2
] – [ΔHf
H2
S + ΔHf
O2
]
= [- 241,81 + (- 296,81)] kJ – [(-20,6) + 0] kJ
= - 518,02 kJ
10. Diketahui data sebagai berikut :
S (s) + 3/2 O2 (g) ---> SO3 (s) ∆H = - 395,2 kJ
2 SO2 (g) + O2 (g) ---> 2 SO3 (s) ∆H = - 198,2 kJ
∆H reaksi : S (s) + O2 (g) ---> SO2 (g) adalah …
A. - 197 kJ
B. - 296,1 kJ
C. - 494,3 kJ
D. - 593,4 kJ
E. + 494,3 kJ
Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Diketahui:
S (s) + 3/2 O2 (g) ---> SO3 (g) ∆H = - 395,2 kJ
2SO2 (g) + O2 (g) ---> 2 SO3 (g) ∆H = - 198,2 kJ
Ditanya:
∆H reaksi : S (s) + O2
(g) ---> SO2
(g)?
Jawab:
Reaksi 1 : S (s) + 3/2 O2 (g) ---> SO3 (g) ∆H = - 395,2 kJ
Posisi S (s) dan O2 (g) berada di sebelah kiri, sama seperti reaksi yang ditanyakan, sehingga reaksi
tidak perlu dibalik.
Reaksi 2 : 2 SO2 (g) + O2 (g) ---> 2SO3 (g) ∆H = - 198,2 kJ
Posisi SO2 (g) di sebelah kiri, padahal reaksi yang ditanyakan ada di sebelah kanan, sehingga reaksi
harus dibalik, akibatnya tanda ∆H-nya berubah menjadi positif (+).
Banyaknya mol SO2
yang
dibutuhkan hanya 1 mol (lihat koefisien SO2
pada reaksi yang diminta), sehingga koefisien reaksi
kedua ini dibagi 2 agar tinggal satu mol SO2
, termasuk ∆H-nya juga dibagi 2.
Hasilnya :
SO3 (g) ---> SO2 (g) + 1/2O2 (g) ∆H = + 99,1 kJ
Kemudian kita jumlahkan :
S (s) + 3/2 O2
(g) ---> SO2
(g) ∆H = - 395,2 kJ
SO3
(g) ---> SO2
(g) + ½ O2
(g) ∆H = + 99,1 kJ
-----------------------------------------------------------+
S (s) + O2
(g) ---> SO2
(g) ∆H = - 296,1 kJ
J
adi ∆H reaksi : S (s) + O2
(g) ---> SO2
(g) sebesar – 296,1 kJ
11. Diketahui energi ikatan:
C – H = 415 kJ/mol
C = C = 607 kJ/mol
C – C = 348 kJ/mol
H – H = 436 kJ/mol
ΔHr
pada reaksi : C2
H4 (g) + H2 (g) ---> C2
H6 (g) adalah ….
A. - 965 kJ
B. - 280 kJ
C. - 135 kJ
D. + 135 kJ
E. + 280 kJ
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui:
C – H = 415 kJ/mol
C = C = 607 kJ/mol
C – C = 348 kJ/mol
H – H = 436 kJ/mol
Ditanya:
ΔHr
pada reaksi : C2
H4 (g) + H2 (g) ---> C2
H6 (g)?
Jawab:
CH2
= CH2
+ H – H ---> CH3
– CH3
ΔHr
= Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan
= {4 (C – H) + (C = C) + (H – H)} – {6 (C – H) + (C – C)}
= {(C = C) + (H – H)} – {2 (C – H) + (C – C)}
= (607 + 436) – (2 × 415 + 348)
= 1.043 – 1.178
= – 135 kJ
Jadi ΔHr
pada reaksi : C2
H4 (g) + H2 (g) ---> C2
H6 (g) sebesar – 135 kJ
12. Di antara pasangan pereaksi berikut, yang diharapkan bereaksi paling lambat adalah …
A. 50 mL HCl 0,2 M + 50 mL Na2 S2 O3 0,2 M pada 400 oCKunci Jawaban: B
Pembahasan:
Berdasarkan option yang tersedia menunjukkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang ditampilkan dalam option, yaitu faktor konsentrasi dan suhu. Semakin besar konsentrasi semakin cepat laju reaksinya. Demikian juga semakin tinggi suhunya semakin cepat reaksinya. Dengan demikian yang paling lambat adalah reaksi yang memiliki konsentrasi kecil dan suhu rendah, yaitu reaksi pada option B.
Berdasarkan data tersebut, maka larutan yang termasuk elektolit lemah adalah …
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 4
E. 3 dan 4 saja
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam percobaan uji daya hantar listrik ditandai dengan dua indikator yaitu nyala tidaknya lampu dan terbentuk tidaknya gelembung gas pada elektroda. Apabila lampu menyala, maka larutan tersebut elektrolit. Sebaliknya apabila lampu tidak menyala, maka larutan tersebut non-elektrolit.
Demikian juga pada elektroda, apabila dalam suatu elektroda menghasilkan gelembung gas, maka
larutan tersebut elektrolit, dan sebaliknya. Ketentuan lain adalah:
• Apabila lampu menyala dan terbentuk gelembung gas banyak pada elektrodanya, menandakan
ion-
ionnya terionisasi sempurna (elektrolit kuat)
• Apabila lampu menyala redup dan terbentuk sedikit gelembung gas pada elektrodanya, maka
berarti
ion-ion larutan tersebut terionisasi sebagian atau jumlah ionnya sedikit. (elektrolit lemah)
• Apabila lampu menyala redup dan tidak terbentuk gelembung gas pada elektrodanya, maka
berarti
ion-ion larutan tersebut terionisasi sebagian atau jumlah ionnya sedikit. (elektrolit lemah)
• Apabila lampu tidak menyala redup, tetapi terbentuk gelembung gas pada elektrodanya, maka
berarti
ion-ion larutan tersebut terionisasi sebagian atau jumlah ionnya sedikit. (elektrolit lemah)
• Apabila lampu tidak menyala dan elektroda nya tidak menghasilkan gelembung gas, maka larutan
tersebut non elektrolit atau tidak terionisasi. (non elektrolit)
14. Untuk reaksi:
Menurut teori asam basa Bronsted-Lowry, maka ...
A. NH3
bersifat asam, karena menerima sebuah proton
B. NH4
+
bersifat basa, karena memberi sebuah proton
C. H2
O bersifat asam, karena memberi proton
D. H2
O bersifat basa, karena menerima proton
E. H2
O bersifat netral, karena menerima dan memberi proton
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Pembagian asam - basa menurut Bronsted - Lowry sebagai berikut:
Asam : zat yang memberikan H+
(donor proton)
Basa : zat yang menerima H+
(akseptor proton)
Pada reaksi tersebut, H2
O memberikan H+
pada NH3
sehingga H2
O sebagai asam dan NH3
sebagai basa.
15. Sebanyak 25 mL larutan 0,1 M suatu ion logam tepat bereaksi dengan 25 mL larutan 0,1 M
senyawa arsenit menurut persamaan reaksi berikut:
Jika bilangan oksidasi awal dari logam adalah +3, maka bilangan oksidasi logam setelah reaksi
adalah ….
A. 0
B. +1
C. +2
D. +3
E. +4
Kunci Jawaban: B
Diketahui:
25 mL larutan 0,1 M suatu ion logam + 25 mL larutan 0,1 M senyawa arsenit
Menurut reaksi:
AsOЗС
-
(aq) + H2O (l) → С
- AsOИ (aq) + 2 H+ (aq) + 2e
16. Air dalam keadaan padat (es) akan mengapung. Hal ini merupakan suatu anomali air, karena
ketika air dalam keadaan padat ...
A. Memiliki kerapatan lebih tinggi daripada keadaan cairnya
B. Titik didihnya lebih tinggi daripada keadaan cairnya
C. Molekulnya dapat bergerak bebas membentuk ikatan hidrogen
D. Kalor penguapannya lebih tinggi daripada keadaan cairnya
E. Ikatan hidrogennya lebih sedikit sehingga kerapatannya lebih kecil
Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
Ikatan antar molekul yang berupa gaya tarik-menarik antara atom yang elektronegativitasnya sangat
besar terhadap atom H dalam molekul lain disebut ikatan hidrogen. Adanya ikatan hidrogen me
nyebabkan munculnya fenomena yang dinamakan anomali air, dimana air dalam keadaan padat
(es) ia akan mengapung. Padahal biasanya suatu zat dalam keadaan padat memiliki kerapatan lebih
tinggi daripada keadaan cairnya. Hal ini karena ketika air dalam keadaan cair kerapatannya lebih
tinggi akibat molekul air yang dapat bergerak bebas membentuk ikatan hidrogen. Sedangkan ketika
berujud padat molekulnya tidak dapat bergerak bebas, akibatnya ikatan hidrogen yang terbentuk
lebih sedikit, sehingga kerapatannya lebih kecil. Coba bayangkan ketika kamu berada dalam ruangan
berdesakan, maka untuk dapat saling bergandeng tangan akan lebih sulit dibandingkan ketika dalam
ruangan yang lega dan tidak berdesakan.
17. Nama senyawa Fe(NO3)3
adalah ...
A. Besi nitrat
B. Besi (II) nitrat
C. Besi (III) nitrit
D. Besi (II) nitrit
E. Besi (III) nitrat
Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
Salah satu aturan tata nama IUPAC adalah untuk senyawa poliatom, jika salah satu unsurnya O,
penamaannya menyebutkan nama logam, jika logam memiliki > 1 biloks, penamaannya menyebutkan
nama logam diikuƟ biloks-nya dengan angka romawi dalam tanda kurung diikuti nama gugus atom,
diakhiri kata at atau it (it : gugus atom yang mengikat atom O lebih sedikit, at : gugus atom yang
mengikat atom O lebih banyak).
Dengan demikian, nama senyawa Fe(NO3
)
3
adalah besi (III) nitrat, karena pada senyawa tersebut
terdiri dari logam besi dengan biloks +3 dan gugus atomnya berupa NO3
yang mengikat atom O lebih
banyak, sehingga disebut nitrat.
0 Response to "Soal dan Pembahasan Materi Profesional Mata Pelajaran Kimia Persiapan AKG"
Posting Komentar