Pembahasan Soal Akidah Akhlak Semester Genap Kelas IX BAB V QADHA DAN QADAR KMA 183 Tahun 2019 - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Pembahasan Soal Akidah Akhlak Semester Genap Kelas IX BAB V QADHA DAN QADAR KMA 183 Tahun 2019

 


I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D sebagai jawaban yang benar! 
1. Qadha’ secara bahasa artinya .... 
A. ukuran 
B. takaran 
C. ketetapan 
D. Kepastian 
Kunci dan Pembahasan: C
Secara bahasa pengertian qadha adalah ketetapan, ketentuan, keputusan, kehendak, hukum, pemberitahuan dan penciptaan. Secara istilah qadha adalah ketetapan, ketentuan dan keputusan Allah Swt. dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang berkaitan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan keburukan, hidup dan mati. Qadha sebagai rencana Allah Swt. sejak zama azali.

2. Aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Swt. sebagai perwujudan ketetapan (qadha’) disebut .... 
A. qadar 
B. qadha’ 
C. hukum 
D. aturan 
Kunci dan Pembahasan: A
Qadar secara bahasa artinya kepastian, peraturan dan ukuran. Qadar secara istilah adalah aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Swt. sebagai perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman Azali dan pastinya sesuai dengan iradah-Nya. Qadar sebagai pelaksanaan rencana (qadha) Allah Swt.

3. Perpaduan antara qadha’ dan qadar disebut .... 
A. qadar 
B. takdir 
C. qadha’ 
D. syari’ah 
Kunci dan Pembahasan: B
Perpaduan/ gabungan antara qadha dan qadar disebut takdir. Takdir berlaku kepada semua makhluk hidup baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Contoh: Allah Swt berencana menciptakan seorang hamba bernama Hasan (qadha Allah Swt.). Kemudian Allah Swt. memproses penciptaan Hasan ketika umur 4 bulan di perut ibunya diberi kepastian kapan Hasan akan lahir, ditakar rezekinya/diukur rezekinya, diatur kapan matinya, dan lain sebagai yang berkenaan Hasan (qadar Allah Swt.)
 
4. Takdir yang dapat diusahakan oleh manusia disebut .... 
A. takdir mubram 
B. takdir mu’allaq 
C. takdirullah 
D. takdir biasa 
Kunci dan Pembahasan: B
Macam-macam takdir ada 2 (dua), antara lain: 
1. Takdir Mubram, yaitu yang tidak dapat dibantah dan di tawar-tawar oleh manusia. Takdir mubram sifatnya paten (sudah baku) sehingga manusia tinggal menunggu dan menjalankan saat takdir itu datang. Contoh: kematian, dan ciptaan-ciptaan Allah Swt. lainnya seperti ada manusia yang dilahirkan dengan kulit sawo matang sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih, berhidung pesek, bermata sipit, dan lain sebagainya. Semua itu tidak dapat dibantah dan ditawar-tawar oleh manusia. 
2. Takdir Mua’llaq, yaitu takdir yang masih dapat diusahakan oleh manusia. Takdir mu’allaq sifatnya fleksibel (belum baku alias masih dapat diusahakan) sehingga manusia dapat merubah takdir (nasib)nya. Contoh: Rafi yang bercitacita ingin menjadi dosen bahasa Arab, maka untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun serta mendalami ilmu Bahasa Arab atau mengambil kuliah pada jurusan bahasa Arab. Akhirnya Rafi tersebut berhasil menjadi seorang dosen Bahasa Arab di sebuah Perguruan Tinggi.
 
5. Contoh takdir mubram yaitu .... 
A. kecerdasan 
B. kecantikan 
C. kematian 
D. kesehatan 
Kunci dan Pembahasan: C
Contoh: kematian, dan ciptaan-ciptaan Allah Swt. lainnya seperti ada manusia yang dilahirkan dengan kulit sawo matang sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih, berhidung pesek, bermata sipit, dan lain sebagainya. Semua itu tidak dapat dibantah dan ditawar-tawar oleh manusia. 

6. Berikut ini firman Allah dalam Al-Qur’an tentang qadha’ dan qadar, kecuali .... 
A. Q.S. Al-Ahzab ayat 36 
B. Q.S. Al-Qamar ayat 49
C. Q.S. Al-Hadid yat 22  
D. Q.S. Al-Baqarah ayat 2 
Kunci dan Pembahasan: D
Dalil-dalil tentang qadha dan qadar diantaranya:
Q.S. Ar-Ra’du ayat 11:
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Q.S. Al-Ahzab ayat 36:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata
Q.S. Al-Qamar ayat 49:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran
Q.S. Al-Hadid ayat 22: 
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah

7. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Menyerahkan segala persoalan kepada Allah Swt. (Tawakal). 
2. Selalu semangat berusaha untuk mencapai keberhasilan (Ikhtiar). 
3. Membiasakan diri bersyukur atas karunia Allah Swt. (Syukur). 
4. Memiliki angan-angan yang melebihi kemampuan (terlalu optimis) 
Dari nomor 1 s.d. 4 yang bukan merupakan perilaku orang yang beriman kepada qadha’dan qadar adalah nomor .... 
A. 1 
B. 2 
C. 3 
D. 4 
Kunci dan Pembahasan: D
PERILAKU BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR 
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa selayaknya memiliki keimanan kepada Rukun Islam secara utuh. Perilaku-perilaku itu dilakukan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku-perilaku itu sebagai beikut: 
1. Berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai keberhasilan (Ikhtiar). 
Sebelum menyerahkan segala persoalan kepada Allah Swt. setidaknya orang yang beriman kepada qadha dan qadar berusaha dengan bersunguh-sungguh dahulu untuk mencapai keberhasilan atau sesuatu yang diinginkan. Meskipun Allah Swt. berkehendak lain atas usahanya itu, menandakan takdir Allah Swt. adalah yang terbaik buatnya. 
2. Menyerahkan segala persoalan kepada Allah Swt. (Tawakal). 
Setelah manusia berusaha sebaiknya segala persoalan diserahkan kepada Allah Swt. Mengapa demikian? Karena manusia adalah lemah jadi tidak mungkin dapat mengatasi persoalan sendiri. Selain itu manusia perlu ketenangan batin. Maka sudah seyogyanya bertawakal kepada Allah Swt. Semua itu Allah Swt yang menentukan lewat takdir-Nya yang tidak dapat ditolak oleh manusia 
3. Selalu bertemia kasih kepada Allah Swt (Syukur). 
Bersyukur adalah ciri orang yang tahu belas kasih baik yang datang dari sesama manusia maupun dari Allah Swt. Orang yang senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Swt. akan ditambah nikmatnya. Dan tidak mau bersyukur akan mendapatkan azab. Oleh karena itu selaku orang yang beriman kepada qadha dan qadar sudah selayakny senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. 
4. Melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya (Takwa). 
Takwa adalah simbul orang yang beriman. Menjalankan Rukun Islam yang berjumlah 5 (lima) yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan beribadah haji (bagi yang mampu) crmian orang yang beriman kepada qadha dan qadar. 
5. Rela atau menerima pemberian Allah Swt. (Qanaah). 
Menerima pemberian Allah Swt . dengan ikhlas merupan bentuk beriman kepada qadha dan qadar. Kerelaan yang didasari sudah takdirnya dari Allah akan diterima tanpa sedikitpun mengeluh atau membandung-bandingkan dengan orang yang lebih beruntung. 
6. Tahan godaan (Sabar)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 
1. Apa pengertian qadha dan qadar secara istilah? 
Pembahasan:
Secara istilah qadha adalah ketetapan, ketentuan dan keputusan Allah Swt. dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang berkaitan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan keburukan, hidup dan mati. Qadha sebagai rencana Allah Swt. sejak zama azali.
Qadar secara istilah adalah aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Swt. sebagai perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman Azali dan pastinya sesuai dengan iradah-Nya. Qadar sebagai pelaksanaan rencana (qadha) Allah Swt.

2. Apakah takdir itu? 
Pembahasan:
Perpaduan/ gabungan antara qadha dan qadar disebut takdir. Takdir berlaku kepada semua makhluk hidup baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. 

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam takdir! 
Pembahasan:
Macam-macam takdir ada 2 (dua), antara lain: 
1. Takdir Mubram, yaitu yang tidak dapat dibantah dan di tawar-tawar oleh manusia. Takdir mubram sifatnya paten (sudah baku) sehingga manusia tinggal menunggu dan menjalankan saat takdir itu datang. Contoh: kematian, dan ciptaan-ciptaan Allah Swt. lainnya seperti ada manusia yang dilahirkan dengan kulit sawo matang sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih, berhidung pesek, bermata sipit, dan lain sebagainya. Semua itu tidak dapat dibantah dan ditawar-tawar oleh manusia. 
2. Takdir Mua’llaq, yaitu takdir yang masih dapat diusahakan oleh manusia. Takdir mu’allaq sifatnya fleksibel (belum baku alias masih dapat diusahakan) sehingga manusia dapat merubah takdir (nasib)nya. Contoh: Rafi yang bercitacita ingin menjadi dosen bahasa Arab, maka untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun serta mendalami ilmu Bahasa Arab atau mengambil kuliah pada jurusan bahasa Arab. Akhirnya Rafi tersebut berhasil menjadi seorang dosen Bahasa Arab di sebuah Perguruan Tinggi.

4. Tulis QS. al-Hadid ayat 22 beserta artinya tentang beriman kepada qadha dan qadar! 
Pembahasan:
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah

5. Apa makna yang terkandung dalam QS. ar-Ra’du ayat 11 tentang qadha dan qadar? 
Pembahasan:
‌اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ‌ؕ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Maksud ayat di atas adalah takdir manusia (Takdir Muallaq)  dapat diusahakan oleh manusia itu sendiri. Manusia yang usaha (ikhtiar)nya bagus biasanya takdirnya bagus. Berarti untuk menjadi bagus (berhasil hidup) perlu adanya usaha yang dilakukan.

6. Mengapa manusia wajib mempercayai adanya takdir? 
Pembahasan:
Takdir adalah peraduan/ gabungan antara qadha’ dan qadar. Takdir merupakan ketetapan dan keputusan Allah Swt. terhadap manusia atau makhluk Allah Swt. lainnya sesuai kadar atau ukurannya masing-masing. Segala peristiwa yang terjadi di alam semesta ini yang sudah diputuskan oleh Allah Swt. tidak bisa diprotes atau ditolak siapapun. Mungkin seseorang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan, tetapi jika Allah Swt. menentukan lain maka ia harus menyadari bahwa Allah Swt. memberi takdirnya. Jika seseorang berusaha dengan baik dan tek
Mempercayai taqdir adalah sebuah keharusan karena termasuk rukun iman

7. Tulislah 1 (satu) contoh takdir muallaq yang terjadi dalam fenomena kehidupan! 
Pembahasan:
Takdir pintarnya seorang murid bisa diusahakan oleh murid itu sendiri.

8. Apa maksud dari ikhtiar dan tawakal dalam perilaku beriman kepada qadha dan qadar? 
Pembahasan:
Ikhtiar adalah cara kita untuk berusaha melakukan sesuatu dan tawakal adalah menyerahkan hasil ikhtiar kita kepada Allah. Keduanya harus dilakukan sebagai bentuk manifestasi keimanan kita kepada qada dan qadar
9. Apa maksud sabar dan syukur dalam perilaku beriman kepada qadha dan qadar? 
Pembahasan:
Karena hasil akhir dari setiap usaha/ikhtiar kita Allah yang menentukan tentu bisa saja hasilnya sesuai dengan keinginan kita atau malah sebaliknya. Jika hasilnya sesuai denga keinginan kita maka bersyukurlah karena Allah telah mengabulkan keinginan kita. Sebaliknya jika hasilnya tidak sesuai maka bersabarlah. Mungkin kita disuruh untuk berusaha lagi atau ada jalan lain yang llebih baik.
10. Sebutkan perilaku beriman kepada qadha dan qadar!
Pembahasan:
PERILAKU BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR 
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa  memiliki keimanan kepada Rukun Islam secara utuh. Perilaku-perilaku itu dilakukan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku-perilaku itu sebagai beikut: 
1. Berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai keberhasilan (Ikhtiar). 
2. Menyerahkan segala persoalan kepada Allah Swt. (Tawakal). 
3. Selalu bertemia kasih kepada Allah Swt (Syukur). t. 
4. Melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya (Takwa). 
5. Rela atau menerima pemberian Allah Swt. (Qanaah). 
6. Tahan godaan (Sabar)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembahasan Soal Akidah Akhlak Semester Genap Kelas IX BAB V QADHA DAN QADAR KMA 183 Tahun 2019"

Posting Komentar