Integrasi Keislaman dalam materi Perubahan Zat
Setiap saat Anda dapat menemui benda-benda seperti mobil, jam, lantai, lemari, gedung, dan air. Benda-benda tersebut dapat diklasifikasikan (dikelompokkan) berdasarkan wujud zat, daya hantar listrik, dan susunan kimianya.
Setiap saat anda dapat menjumpai zat padat. Misalnya buku, pensil, tas, batu, dan kursi. Coba anda pikirkan apakah bentuk dan volume benda-benda tersebut berubah apabila dipindahkan? Ternyata walau benda tersebut dipindahkan kemana pun, bentuk dan volumenya tidak berubah atau selalu tetap.
Anda juga dapat menemukan berbagai macam zat cair, seperti air, minyak tanah, minyak kelapa, bensin, kecap, sirup dan alkohol. Coba kamu perhatikan bila air ditempatkan dalam botol, maka tentu bentuknya seperti botol; dan apabila dituangkan ke dalam gelas, maka bentuknya seperti gelas. Namun, bila diukur, volumenya akan selalu tetap. Jadi, ditinjau dari bentuk dan volumenya, yang dimaksud zat cair adalah benda yang bentuknya berubah menurut tempatnya (wadahnya), tetapi volumenya selalu tetap.
Gas merupakan benda yang bentuk dan volumenya selalu berubah. Contoh benda yang termasuk gas, antara lain, udara, oksigen, hidrogen, dan karbondioksida. Sifat gas adalah selalu memenuhi ruangan. Sebagai bukti, antara lain bila anda memakai minyak wangi, maka orang yang berada di sekitarnya dapat mencium bau wangi minyak tersebut, atau bila ibu sedang memasak di dapur, maka aroma masakannya dapat anda cium bila berada di sekitarnya. Penyebaran gas ke seluruh ruangan disebut difusi.
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Semua materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karena menempati ruang dan memiliki massa. Contohnya besi, air, dan udara. materi di alam dapat berupa zat tunggal (murni) dan dapat juga berupa campuran. Zat murni hanya tersusun dari satu jenis zat, dan sering disebut dengan “zat”, sedangkan campuran merupakan materi yang tersusun dari dua atau lebih zat.
Terdapat tiga macam jenis-jenis zat, yaitu padat, cair, dan gas. Apa itu zat? Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Pada percobaan, yang dimaksud zat adalah misalkan air dalam botol. Kemudian yang kita tahu ternyata zat dapat mengalami perubahan bentuk. Misalnya pada air pada gelas, awalnya wujud zat dalam gelas adalah cair. Setelah dimasukkan ke dalam freezer, wujudnya berubah menjadi es padat.
Perubahan Zat Berdasarkan Sifat
Semua benda memiliki sifat yang berbeda-beda, ada berbagai klasifikasi sifat benda.
1) Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif suatu benda adalah sifat dari benda tersebut yang dipengaruhi oleh ukuran dan banyak zat. Contoh : massa, berat, volume dan panjang.
2) Sifat Intensif
Sifat intensif suatu benda adalah sifat dari benda tersebut yang tidak dipengaruhi oleh ukuran dan banyak zat. Contoh: titik lebur, titik didih dsb.
Selain dua sifat diatas ada sifat yang lain yang berpengaruh kepada perubahan bentuk zat, pada dasarnya digolongkan menjadi dua, yaitu secara fisika dan kimia.
1) Sifat fisika
Sifat fisika suatu zat berkaitan dengan penampilan atau keadaan fisis zat tersebut. Contoh sifat fisika adalah kawat dengan mudah dibengkokkan sedangkan besi susah untuk dibengkokkan. Sifat fisika suatu zat, di antaranya:
a) Wujud zat
Wujud suatu zat terbagi menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Suatu zat tersebut bisa mengalami perubahan dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya sehingga kita mengenal menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan juga mengkristal. Zat mempunyai titik didih dan titik lebur yang berbeda-beda antara zat yang satu dengan zat yang lainnya. Titik didih air di tekanan udara normal yaitu 76 cmHg adalah 100 derajat celcius, sedangkan untuk bensin sekitar 80 derajat celcius.
b) Warna Warna
merupakan salah satu sifat fisika yang dapat anda amati secara langsung. Setiap zat memiliki warna yang berbeda-beda. Hal ini yang membedakan antara zat satu dengan zat yang lainnya. Contohnya, batu bara berwarna hitam, kayu berwarna coklat, besi berwarna abu-abu keperakan, dan masih banyak lagi.
c) Kelarutan
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk larut (bercampur) dalam pelarut. Air merupakan pelarut untuk zat-zat terlarut. Apakah semua zat dapat larut? Jawabannya, enggak. Kita ambil dua contoh kasus, misalkan ada dua gelas berisi air. Gelas pertama, anda campur dengan garam, sedangkan gelas kedua anda campur dengan minyak. Lalu, aduk dan lihat perbedaannya. Hasilnya, garam pada gelas pertama lama kelamaan akan hilang karena bercampur (larut) dengan air. Sementara itu, minyak pada gelas kedua tidak dapat larut dengan air, sehingga membentuk dua lapisan terpisah.
d) Daya hantar listrik
Suatu zat atau benda digolongkan menjadi dua berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan listrik, yaitu konduktor dan isolator. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor. Contohnya benda-benda yang terbuat dari logam, seperti besi, alumunium, tembaga, kawat, dsb. Sementara itu, benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Contohnya, benda-benda non-logam, seperti kain, plastik, karet, kayu, dsb
e) Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda juga digolongkan menjadi dua, yaitu benda magnetik dan benda non-magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet, sedangkan benda non-magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Umumnya, benda-benda logam akan memiliki sifat magnetik dan kebalikannya, benda non-logam akan memiliki sifat non-magnetik.
2) Sifat Kimia
Zat Sifat kimia suatu zat berkaitan dengan perubahan kimia yang dialami oleh zat tersebut, antara lain:
a) Mudah terbakar
Coba sebutkan benda apa saja yang memiliki sifat mudah terbakar? Kertas, kayu, kain, bensin, minyak tanah, gas elpiji, dan masih banyak lagi . Umumnya, benda-benda tersebut terbakar karena adanya interaksi langsung dengan api. Bahan-bahan yang mudah terbakar merupakan bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran. Bahkan, jika reaksi kebakaran yang ditimbulkan amat cepat, hal ini dapat menyebabkan ledakan.
b) Busuk dan asam
Makanan dan minuman yang dibiarkan terlalu lama akan membusuk atau basi. Hal ini terjadi karena adanya reaksi kimia antara zat-zat pada makanan dan minuman tersebut dengan oksigen (udara). Oleh sebab itu, agar makanan dan minuman jadi lebih awet, kamu bisa memanaskannya kembali atau menyimpannya ke dalam kulkas.
c) Berkarat
Reaksi antara logam dengan air dan oksigen dapat menimbulkan karat pada logam tersebut. Oleh karena itu, sesuatu yang terbuat dari logam, seperti besi dan seng akan mudah berkarat bila terkena air dan udara pada waktu yang cukup lama. Contohnya pada pagar besi. Siapa yang pagar rumahnya terbuat dari besi? Kalau kamu perhatikan, seiring waktu, pagar itu akan berkarat. Biasanya, pagar besi selalu dilapisi cat untuk memperlambat proses pengaratan.
d) Mudah meledak
Interaksi antara zat yang mudah meledak dengan udara, api, atau cahaya matahari dapat menimbulkan ledakan. Pernah nggak Anda membaca peringatan “simpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari” pada kemasan botol parfum? Hayo, kira-kira apa alasannya, ya? Ternyata, parfum yang sering Anda pakai itu mengandung bahan kimia yang mudah terbakar, lho. Jadi, harus disimpan pada suhu ruangan yang rendah. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari, hati-hati, botol parfum bisa meledak.
e) Beracun
Beberapa zat bisa berubah menjadi sangat beracun ketika mengalami reaksi kimia tertentu. Contohnya adalah gas karbon monoksida (CO). Gas ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari atom karbon. Gas karbon monoksida sulit sekali dideteksi karena wujudnya yang tidak berwarna dan tidak berbau. Apabila seseorang menghirup gas karbon monoksida, maka akan menyebabkan aliran oksigen dalam darah tidak lancar, gagal bernafas, hingga kematian
Integrasi Keislaman
Allah SWT telah menciptakan zat yang wujudnya terdiri dari cair, gas dan padatan. Zat cair salah satunya adalah air adalah sebagai sumber kehidupan:
وَهُوَ ٱلَّذِى يُرْسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ ٱلْمَآءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ ٱلْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya
:
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (Q.S. Al-A’raaf : 57)
0 Response to "Integrasi Keislaman dalam materi Perubahan Zat"
Posting Komentar