Integrasi Keislaman dalam Materi Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Ekosistem terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terditi atas makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau benda mati. Tahukah anda jika masing-masing komponen saling mempengaruhi satu sama lainnya? hubungan ini disebut interaksi. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut.
Tahukah anda apa saja komponen abiotik itu ? Komponen abiotik antara lain tanah, temperatur, air, udara, dan sinar matahari, dan lain-lain. Komponen-komponen tersebut sangat menentukan jenis dan banyaknya mahluk yang dapat hidup di suatu ekosistem. Hal ini dapat dilihat bagaimana ekosistem dapat bermacam-macam, baik kondisi maupun mahluk hidup yang ada di dalamnya. Coba sebutkan dua jenis ekosistem dan kemudian bandingkan kondisi dan jenis mahluk hidup di dalamnya. Sedangkan komponen biotik adalah semua mahluk yang dapat hidup di suatu ekosistem. Masing-masing mempunyai peran (relung) dengan tugas-tugas tertentu. Peran tersebut meliputi: produsen, konsumen, dan pengurai.
Keterikatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain telah membentuk sebuah pola yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Kondisi yang saling mempengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah – ubah sesuai dengan kondisi. Keberadaan suatu populasi makhluk hidup sangat mempengaruhi keberadaan makhluk hidup ainnya, apabila salah satunya punah maka akan mengancam keberadaan makhluk hidup lainnya.
Di dalam lingkungan terdapat dua komponen yang saling terikat, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen benda tak hidup yang keberadaannya menentukan kelangsungan mahkluk hidup, contohnya air, tanah, sinar matahari, udara, dll. Salah satu contoh ketergantungan antara komponen abiotik dan biotik adalah sinar matahari yang termasuk komponen abiotik memberikan energi pada tumbuhan (biotik) untuk dapat mengolah makanannya sendiri (fotosintesis). Keberadaan tumbuhan yang sehat dapat memberikan energi bagi makhluk hidup lainnya
Integrasi Keislaman
Islam adalah agama yang memainkan peran dalam upaya konservasi dan menejemen sumber daya alam. Menggali ilmu pengetahuan tentang keragaman hayati dengan cara memanfaatkan pengetahuan lokal, membangun kepercayaan diri masyarakat, bertukar informasi dan tanggung jawab terhadap lingkungan secara berkelanjutan. Yang mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlangsungan hidup mahluk lainnya. Manusia sebagai pengatur atau khalifah di muka bumi, sebagaimana firman Allah swt:
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya : “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. (Surat Al-A’raf Ayat 56)
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى الْأَرْضِ (Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi)
Dengan membunuh manusia, menghancurkan rumah-rumah, membunuh hewan-hewan dan menebang pepohonan, dan mengeringkan sungai-sungai. Dan termasuk berbuat kerusakan di muka bumi juga, kafir terhadap Allah, terjerumus ke dalam kemaksiatan, dan tidak menjalankan aturan sesuai syariat setelah ia ditentukan dan ditetapkan.
Ayat tersebut merupakan bentuk larangan kepada kita semua untuk berbuat kerusakan di bumi ini. Alam yang diciptakan Allah ini dalam keadaan harmonis, tatanan lingkungan hidup yang sesuai dengan hukum keseimbangan (equilibrium).
إِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ (Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik) Dalam ayat ini terdapat dorongan dan pemberian semangat bagi hamba-hamba-Nya untuk berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan dengan menjaga alam dan keseimbangannya. Menjaga ekosistem. Menjaga diri dari merusak lingkungan dan berusaha melestarikannya.
Dalam Surat Al-Mulk Ayat 3 Allah berfirman:
ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ
Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Alam semesta ini telah diciptakan Allah swt dengan sistem yang sangat serasi dan sesuai dengan kehidupan manusia. Tetapi dengan perbuatan merusak lingkungan akan terjadi ketidakseimbangan. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan seyogyanya berlangsung dalam batas keseimbangan.
0 Response to "Integrasi Keislaman dalam Materi Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungan"
Posting Komentar